DaerahKab. Kampar

Kampar Merupakan Daerah Potensial Sektor Perkebunan

106
×

Kampar Merupakan Daerah Potensial Sektor Perkebunan

Sebarkan artikel ini

Bangkinang Kota, Suaraaura.com – Kabupaten Kampar merupakan Kabupaten yang subur dan memiliki lahan perkebunan yang luas. Potensi perkebunan yang menjanjikan petani, menjadikan daerah Serambi Mekkah Provinsi Riau tersebut sebagai daerah yang potensial di sektor pertanian.

Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar, Ir. Syahrizal kepada wartawan, (07/03/23) di Bangkinang Kota mengatakan, bahwa Kabupaten Kampar merupakan daerah yang memiliki potensi perkebunan yang baik. Sektor perkebunan menjadi andalan masyarakat Kampar sebagai sumber pendapatan ekonomi keluarga.

Syahrizal menjelaskan, mayoritas masyarakat Kampar menjadikan komoditi sawit dan karet sebagai sumber pendapatan mereka.





Komoditi karet merupakan komoditi masyarakat yang sudah turun temurun di Kabupaten Kampar. Boleh dikatakan, pada mayoritas masyarakat tempatan yang berada di sekitar hutan, perkebunan karet menjadi andalan mereka, ungkap Syahrizal.

Syahrizal juga menjelaskan, memang saat ini ada kendala yang dihadapi oleh petani perkebunan karet. Masalah dasar yang dihadapi petani karet adalah masalah harga. Harga karet yang rendah masih menjadi keluhan petani kita. ” Kita berharap, semoga harga karet petani kita bisa meningkat sesuai dengan harapan petani kita,” ungkap Syahrizal.

Sementara untuk komoditi kelapa sawit, Syahrizal menyebutkan, bahwa komoditi kelapa sawit merupakan komoditi yang menjadi perhatian bagi banyak petani perkebunan kita. Hampir seluruh wilayah Kabupaten Kampar memiliki perkebunan kelapa sawit. Bahkan komoditi kelapa sawit juga menjadi sasaran para investor yang ingin berinvestasi di Kabupaten Kampar, ungkap Syahrizal.

Syahrizal menjelaskan, pada Komoditi kelapa sawit, selain dimiliki oleh masyarakat, ratusan ribu ha juga dimiliki oleh perusahaan besar, baik perusahaan swasta maupun perusahaan milik negara, ungkap Syahrizal.

Untuk perkebunan kelapa sawit milik perusahaan, tampaknya berjalan lancar dan tidak ada kendala yang mendasar. Sementara perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh masyarakat, persoalan tingginya harga pupuk menjadi persoalan yang dikeluhkan oleh petani perkebunan kelapa sawit kita, ungkap Syahrizal.(advetorial)