AdvetorialDaerahKab. Kampar

Hidroponik Botol Plastik Bekas: Solusi Pemanfaatan Daur Ulang Sampah di Desa Empat Balai

161
×

Hidroponik Botol Plastik Bekas: Solusi Pemanfaatan Daur Ulang Sampah di Desa Empat Balai

Sebarkan artikel ini

Empat Balai, (Suaraaura.com)- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Riau telah menggelar acara Sosialisasi yang bertema “Optimalisasi Peran PKK dalam mengelola barang bekas agar memiliki nilai guna” pada hari Jum’at, 04 Agustus 2023.
Kegiatan tersebut bertempat di Posko KKN Dusun Pulau Balai Desa Empat Balai, kecamatan Kuok, kabupaten Kampar, dan dihadiri oleh ibu-ibu PKK setempat.

Dosen yang tergabung dalam tim Kukerta di Kecamatan Kuok yakni Dr. Ir. Afrizal Tanjung, M.Sc. Sementara, 9 mahasiswa Kukerta UNRI 2023 yang ikut dalam kegiatan sosialisasi dan praktek langsung ini adalah Rehan Muffadillah, Alfito Maulana, Muhammad Syahrizal, Anita Eva Riani, Nisha Aurhariyani, Hafidah Novi Anggraini, Riski Anggraeni, Dwi Rani Khaerunnisa, Richy RestiaMurni.
Acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana pemanfaatan ulang sampah botol plastik melalui metode hidroponik.

Dalam sesi pertama, mahasiswa KKN Universitas Riau mengenalkan konsep hidroponik menggunakan botol plastik sebagai wadahnya. Sistem ini sering disebut metode hidroponik yang paling sederhana. Sistem sumbu (wick system) bisa menggunakan bahan-bahan daur ulang seperti gelas bekas minuman atau botol bekas sebagai wadah untuk nutrisi. Dengan hidroponik, masyarakat dapat menanam berbagai jenis tanaman secara efisien tanpa menggunakan tanah, sehingga dapat menghemat ruang. Serta air yang diberi vitamin berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian.
Dalam presentasinya, ketua kelompok KKN, Rehan Muffadillah, menjelaskan manfaat besar dari metode hidroponik berwadah botol plastik. Ia menyampaikan,

“Sayur-sayuran yang dihasilkan dari metode hidroponik akan menjadi lebih steril karena bebas dari pestisida ataupun herbisida berbahaya. Hal ini tentu jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan sayur yang ditanam di lahan perkebunan dan menggunakan pestisida. Selain itu, penggunaan botol plastik bekas sebagai wadahnya juga membantu mengurangi sampah plastik yang berdampak negatif pada lingkungan sekitar.”
Tidak hanya memberikan pemaparan teori, para mahasiswa juga menunjukkan secara langsung bagaimana cara penanaman bibit kangkung dengan metode hidroponik dan diletakkan pada tonggak yang sudah mahasiswa kkn buat dari bambu.

Mahasiswa KKN secara interaktif dan responsif membantu warga Dusun Pulau Balai untuk memulai menanam sayuran menggunakan metode hidroponik ini. Para peserta sosialisasi terlihat antusias dan bersemangat untuk mencoba teknik baru yang mereka pelajari.
“Kami berharap dengan mengajarkan hidroponik menggunakan botol plastik, masyarakat dapat lebih peduli dengan lingkungan sekitar dan senantiasa memanfaatkan barang bekas disekitarnya untuk diolah agar memiliki nilai guna, seperti sebagai wadah hidroponik ini” ujar Alfito Maulana, salah satu mahasiswa KKN.(***)