PEKANBARU(SuaraAura.com) – Baru-baru ini telah diperkenalkannya salah satu kegiatan budidaya ramah lingkungan kepada masyarakat oleh sekelompok mahasiswa dan mahasiswi Universitas Riau yang tengah melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata di Kelurahan Sungai Ambang, Kecamatan Rumbai Timur, Pekanbaru.
Tim ini terdiri dari M. Fadhil Gusriadi, M. Amarullah, M. Aidil, Alfi Nurul Hidayat, Elvina Calista, Lisa Kurnia Sari, Devi Juliana Puspitasari, Mila Rosa Roslina, Dhiva Danaya Athhary, dan Fadhilah Putri Ayunda.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini dilakukan di padepokan PSHT Kelurahan Sungai Ambang pada hari Selasa, tanggal 26 Juli 2022 lalu, pukul 14.00 WIB.
Ketua Tim Kukerta Balek Kampung Unri, Muhammad Fadhil Gusriadi kepada media menyampaikan bahwa bentuk perkenalan yang dilakukan dikemas dalam bentuk kegiatan sosialisasi yang melibatkan masyarakat setempat, khususnya masyarakat RW 03 Kelurahan Sungai Ambang.
Dilihat dari kegiatan yang telah dilaksanakan diketahui bahwa kegiatan sosialisasi tersebut mendapat respon baik dari masyarakat setempat.
Disampaikan Fadhil yang didampingi anggota Tim lainnya, Secara definisi BUSAKAMBER merupakan teknik kegiatan budidaya ikan dan sayur yang dilakukan dengan menggunakan media ember yang secara sistem memiliki kemiripan dengan aquaponik atau kegiatan budidaya ikan dan sayur dalam skala besar. Adapun jenis sayur yang dapat dibudidayakan dengan teknik budidaya ini ialah pakcoy, selada, kangkung, sawi dan bayam. Sedangkan jenis ikan yang dapat dibudidayakan dengan teknik budidaya ini ialah ikan gabus, ikan lele, ikan patin, ikan betok, dan ikan gurame. Dari beberapa jenis sayur dan ikan yang dapat dibudidayakan dengan teknik BUSAKAMBER ini,”Bebernya.
Dikatakannya, Tim KUKERTA Sungai Ambang UNRI 2022 menggunakan jenis sayur kangkung dan ikan lele sebagai objek budidaya yang dilakukan.
Kemudian, Ia menjelaskan langkah perawatan BUSAKAMBER yang benar agar menghasilkan hasil budidaya yang memuaskan antara lain dengan memastikan sayur dan ikan yang kita budidayakan sehat dengan cara mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sinar matahari di sini berfungsi untuk menghindari terjadinya etiolasi dan pertumbuhan cendawan. Selain itu untuk perawatan ikan, ikan yang dibudidayakan harus diberi makan sebanyak dua kali sehari dan tidak lupa mengganti air ikan kurang lebih 2-3 minggu sekali saat air sudah keruh dan berbau tidak sedap,”Pungkas Fadhil.
Dari kegiatan sosialisasi BUSAKAMBER yang telah dilaksanakan oleh tim KUKERTA Sungai Ambang UNRI 2022, tim KUKERTA telah memberikan benih kangkung dan dua buah ember yang telah berisi objek budidaya kepada masyarakat agar dapat menjadi bahan rujukan dalam pelaksanaan kegiatan budidaya ini. Hal ini sesuai dengan pernyataan ketua tim KUKERTA Sungai Ambang UNRI 2022.
Selanjutnya, Fadhil mengatakan bahwa setelah sosialisasi terlaksana, kami tim kukerta memberikan benih kangkung serta 2 ember yang telah berisi benih ikan lele dan kangkung sebagai rujukan untuk masyarakat jika ingin melakukan budidaya BUSAKAMBER.”ujarnya.
Selain itu hal ini juga dilakukan sebagai bentuk pengabdian tim KUKERTA kepada masyarakat setempat. Tim KUKERTA Sungai Ambang UNRI 2022 percaya bahwa teknik budidaya BUSAKAMBER ini dapat menjadi prospek yang menjanjikan untuk kedepannya sehingga dianggap perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat setempat.
Disampaikannya, Salah satu keuntungan yang didapatkan dari kegiatan budidaya ini adalah dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan biaya operasional yang dibutuhkan tidak begitu besar diiringi dengan laba yang didapatkan dinilai menguntungkan. Dilihat dari budidaya yang dihasilkan, hasil dari BUSAKAMBER ini kaya akan protein, vitamin, dan zat besi sehingga dapat memenuhi keperluan gizi kelurga. Selain itu kegiatan budidaya ini dapat dilakukan di lahan sempit dan dinilai ramah lingkungan.
Dari pernyataan di atas, Fadhil menyampaikan hal-hal tersebutlah yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan sosialisasi BUSAKAMBER kepada masyarakat RW 03 Kelurahan Sungai Ambang.
“Hasil tersebut dirangkum beberapa tujuan dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini antara lain untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga yang dapat menjadi kulkas hidup dimana sayur dan ikan dapat langsung dipanen dalam keadaan segar, meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, meningkatkan UMKM masyarakat setempat, dan meningkatkan wawasan mengenai teknik budidaya BUSAKAMBER,”Jelasnya.
Disampaikannya, Penting sosialisasi BUSAKAMBER kepada masyarakat yaitu untuk mengenalkan sistem urban farming kepada masyarakat luas terutama masyarakat sungai Ambang agar dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat setempat. Oleh karena itu dengan dilakukannya kegiatan sosialisasi BUSAKAMBER ini diharapkan masyarakat dapat mengambil banyak manfaat dan keuntungan dari pengenalan teknik budidaya ini,”Tutupnya.***