Bangkinang Kota, Suaraaura.com – Guna mendukung gerakan literasi Kampar, Tim Humas MAN 1 Kampar, (22/10/22) gelar kegiatan pelatihan jurnalistik di aula pertemuan Dispersip Kabupaten Kampar. Peserta antusias menimba ilmu tentang tehnik menulis berita terutama yang berhubungan dengan unsur-unsur berita.
Pelatih jurnalistik MAN 1 Kampar (Mansaka) yang juga wartawati riauterkini.com, Ainul Umayyah didampingi wartawan auramedia.co, Riki Arfandi dan wartawan Metro Riau, Adi Jondri Putra, (22/10/22) seusai pelatihan jurnalistik di kantor Dispersip Kabupaten Kampar kepada media mengatakan, bahwa kegiatan jurnalistik yang dilaksanakan di Dispersip Kampar merupakan upaya dalam mendukung gerakan literasi Kampar.
Ainul Umayyah juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini sengaja dilaksanakan di Dispersip, guna untuk mendekatkan siswa pecinta ilmu jurnalistik kepada perpustakaan. “Menjadi jurnalis harus rajin membaca. Perpustakaan merupakan gudang buku untuk menjawab semua persoalan kehidupan”, ungkap Ainul Umayyah.
Kepada media Ainul Umayyah juga mengatakan, sebagai jurnalis harus berperan aktif terhadap gerakan literasi. “Dengan literasi, kita juga bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat”, ungkap Ainul Umayyah.
Ainul Umayyah menambahkan, program prioritas dan program unggulan Dispersip tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) merupakan program yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Program TPBIS jika terlaksana secara baik dan maksimal, akan mampu membantu masyarakat dalam menjawab persoalan-persoalan kehidupannya. Program TPBIS juga mampu membantu dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Program TPBIS untuk peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat, akan mampu membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan”, ungkap Ainul Umayyah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Kampar, Ir. Hj. Nurhasani, MM melalui Pustakawan Dispersip Kampar, Musnimar, SE kepada wartawan mengatakan, bahwa Perpustakaan Kampar hadir untuk semua kalangan masyarakat. Pelayanan perpustakanaan tidak memandang umur dan tatanan tingkatan sosial. Perpustakaan tidak memandang kaya dan miskin, cantik dan buruknya seseorang, besar dan kecil seseorang, suku dan ras, serta agama seseorang. “Perpustakaan hadir untuk siapa saja. Perpustakaan hadir untuk semua orang dan seluruh lini kehidupan masyarakat”, ungkap Musnimar.
Musnimar juga menyampaikan apresiasinya kepada siswa dan tim Humas MANSAKA untuk mau mengambil manfaat terhadap pelayanan dinas perpustakaan. Dispersip Kampar saat ini terus berupaya untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan perpustakaan kepada Pemustaka. Melalui program gerakan literasi Kampar, Dispersip berupaya memberikan kontribusi untuk mencerdaskan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, ungkap Musnimar.
Musnimar menjelaskan, bahwa perpustakaan merupakan tempat mendapatkan ilmu yang tidak mengenal waktu dan usia. Perpustakaan tempat menuntut ilmu hingga akhir hayat. Selain Pelayanan pada hari kerja, Dispersip Kampar saat ini memberikan pelayanan kepada Pemustaka hingga hari Sabtu dan Minggu. Dispersip dapat dijadikan tempat membaca, penelitian, rekreasi dan tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial lainnya, ungkap Musnimar.
“Datanglah ke pustaka, manfaatkanlah apa saja yang ada di pustaka ini”, ajak Musnimar.
Sementara itu, menurut pantauan wartawan, pelatihan jurnalistik Mansak berjalan lancar dan khidmat. Peserta terlihat antusias dalam mengikuti materi yang disampaikan para pemateri.
Pemateri dengan sistem belajar orang dewasa, menyampaikan materi penting tentang tehnik menulis berita. Pemateri juga terlihat semangat mentransfer ilmu tentang jurnalistik, terutama ilmu yang berhubungan dengan unsur-unsur sebuah berita.
Pada akhir pertemuannya, para peserta diminta untuk membuat sebuah tulisan. Karya jurnalistik yang dibuat oleh peserta tersebut, kemudian dibahas satu-persatu untuk memperdalam kemampuan peserta dalam memahami karya jurnalistik.(***)