AdvetorialDaerahKab. Kampar

Stadion Tuanku Tambusai disebut Bagus oleh Technical Delegate Porwil XI Sumatera

225
×

Stadion Tuanku Tambusai disebut Bagus oleh Technical Delegate Porwil XI Sumatera

Sebarkan artikel ini

KAMPAR(suaraaura.com)- Technical Delegate Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) XI Sumatera 2023 dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Pusat Eko Nugroho mengatakan lapangan atletik di Stadion Tuanku Tambusai sangat bagus.

Pernyataan itu disampaikan Eko usai mengecek secara langsung keadaan lapangan atletik yang ada di Stadion Tuanku Tambusai, Ahad (30/7/2023).

Pengecekan ini dilakukan dalam rangka menilai kelayakan untuk menjadi tuan rumah Porwil XI Sumatera tahun 2023 cabor atletik.





Meski bagus, Eko tak menampik bahwa untuk dapat digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Porwil nanti, Stadion Tuanku Tambusai masih harus dilakukan beberapa perbaikan untuk menghindari segala hal yang dapat mengganggu proses pelaksanaan Porwil XI Sumatra Tahun 2023.

“Stadion ini cukup baik, tapi memang ada perbaikan disana-sini yang nanti akan kita laporkan kepada Panitia Besar (PB) Porwil,” ungkap Eko.

Terkait kendala yang ada di Stadion Tuanku Tambusai, Eko akan melaporkan terlebih dahulu kepada PB Porwil XI Sumatera 2023 Riau.

“Seperti apa nanti kondisinya, kita lihat langkah apa yang akan diambil oleh provinsi atau PB Porwilnya,” ujarnya.

Melihat kondisi saat ini, Eko mengakui lapangan atletik di Kuansing dinilai lebih baik daripada di Kampar. Namun, ia mendapat kabar, bahwa di Kuansing banyak kendala.

“Saat ini memang ada yang bagus, jaraknya jauh di Kuansing. Namun, kendalanya juga banyak, mungkin stadionnya bisa. Akan tetapi penginapannya terbatas, jaraknya jauh, meski tidak ada berkaitan dengan tehnisnya, namun faktor ini sangat mempengaruhi,” kata Eko.

Jika Kampar terpilih, Eko mengatakan agar kabupaten berjuluk Bumi Sarimadu ini dapat menyediakan fasilitas penginapan yang terbaik bagi para atlet maupun official pertandingan.

“Selain jarak yang dekat, penginapan harus menjadi prioritas utama sebagai syarat untuk menjadi tuan rumah. Bukan hanya kenyamanan, namun juga kota seperti Bangkinang harus cocok untuk peserta,” pungkasnya. (Advetorial)