AdvetorialDaerahKab. Kampar

Sifat Ketelitian dan Kewaspadaan Danyonif 132 Bima Sakti, H. Saili Temukan Almarhum Adiknya yang Hilang Satu Setengah Tahun Yang Lalu

Bagikan :

Salo, SuaraAura.com – “Alhamdulillah, ini suatu tanda keagungan dan kebesaran Allah. Telah memberikan jalan agar kami bisa menemukan adik kami yang sudah hilang sekitar satu setengah tahun yang lalu,” ungkap H. Saili seusai pulang menguburkan almarhum adiknya Dodi di Desa Salo Kecamatan Salo, (26/07/24). H. Saili mengungkapkan rasa terima kasih yang besar kepada Danyonif 132 Bima Sakti, Letkol Inf Bambang Budi Hartanto. H. Saili meyakini, sifat ketelitian dan kewaspadaan yang tinggi dari Danyonif 132 B/S, memberikan jalan bagi dirinya dan keluarga besarnya untuk bisa mengetahui secara pasti akan keberadaan almarhum adiknya yang sudah hilang pada satu setengah tahun yang lalu. Bahkan di lokasi ditemukan sepeda, baju dan jasad yang sudah jadi tulang berulang adiknya itu, keluarga bersama masyarakat sekitar satu tahun yang lalu sudah berupaya mencari almarhum Dodi di semak belukar tersebut. Bahkan pada pencarian almarhum Dodi saat itu, keluarga bersama masyarakat membawa “gong” (alat yang biasa digunakan orang kampung untuk mencari orang yang hilang di tengah hutan), tetapi saat itu, almarhum tidak ditemukan.

H. Saili mengungkapkan, bahwa dirinya juga sudah mengumrohkan almarhum Dodi karena diyakini sudah tidak mungkin akan ditemukan lagi. Karena segala cara dan upaya sudah dilakukan keluarga untuk bisa mengetahui keberadaan Almarhum Dodi. Saat berada di Mekkah, H. Saili di depan Ka’bah berdoa kepada Allah AZZA Wajallah bisa memberikan jalan agar keluarganya bisa menemui dan mengetahui keberadaan adiknya, baik dalam kondisi hidup maupun sudah meninggal.

Satu malam sebelum ditemukan almarhum Dodi, H. Saili berdoa kepada Allah seusai sholat tahajud agar diberikan jalan untuk bisa bertemu dengan adik kesayangannya tersebut. Mesti sudah ikhlas akan kehilangan adiknya tersebut, H. Saili dan keluarga terus berusaha dan berdoa agar bisa diberikan jalan untuk bisa mengetahui dan bertemu dengan adiknya tersebut.







H. Saili menceritakan, penemuan almarhum adiknya tersebut berawal saat dirinya ditelpon oleh Kepala Desa Salo Kecamatan Salo untuk segera datang ke kantor Desa Salo. Setelah mendatangi kantor Desa Salo, diperlihatkan kepadanya foto sepeda dan baju yang ditemukan di lokasi kebakaran lahan di Salo. Melihat foto tersebut, H. Saili langsung meyakini bahwa sepeda dan baju itu adalah milik adiknya.

Kemudian bersama kepala desa, anggota TNI dan masyarakat, H. Saili mendatangi lokasi. Di lokasi tersebut, H. Saili mengaku takjub akan kebesaran dan keagungan Allah AZZA WAjallah. Karena sepeda, baju dan tulang berulang jasad adiknya itu tidak dimakan kobaran api yang menghanguskan lahan di sekelilingnya.
“Allah telah menunjukkan kebesarannya, api yang besar tersebut tidak membakar jasad adik kami yang sudah lama menghilang. Pakaian terakhir yang dipakainya saat hilang satu setengah tahun yang lalu serta sepedanya itu (sembari menjukkan sepeda adiknya), masih utuh. Mana mungkin ini bisa terjadi, kalau tidak karena kebesaran Allah AZZA WA Jallah,” ungkap H. Saili.

Dengan ditemukan jasad adiknya yang sudah jadi tulang berulang tersebut, H. Saili mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Danyonif 132 Bima Sakti. Melalui sifat ketelitian dan kewaspadaan yang dimiliki oleh Danyonif 132 Bima Sakti Letkol Inf Bambang Budi Hartanto, Allah perlihatkan kebesaran dan keagunganNya. Almarhum adik kami bisa kami temukan setelah satu setengah tahun menghilang.

“Terima kasih pak Komandan, sifat ketelitian, kewaspadaan dan rasa tanggung jawabmu, kami bisa menemukan keberadaan adik kami,” ungkap H. Saili.

Kepada wartawan H. Saili juga mengatakan, bahwa dirinya sudah menyampaikan secara langsung ucapan terima kasih nya kepada Danyonif 132 Bima Sakti bersama kepala desa Salo. Karena berkat perintah Danyonif 132/BS kepada anggotanya untuk melihat titik api apakah sudah benar-benar padam dan kondisi aman karena kebakaran satu hari sebelumnya, akhirnya ditemukan jasad Almarhum adik saya yang sudah hilang satu setengah tahun yang lalu bersama pakaian dan sepeda yang tidak ikut terbakar oleh kobaran api tersebut, ungkap H. Saili.(***)





























































You may also like

Comments are closed.

More in Advetorial