DaerahKab. KamparPendidikan

SANTRI PP. AT TAUFIQ MELAKSANAKAN KEGIATAN ZAADUL IJAZAH

34
×

SANTRI PP. AT TAUFIQ MELAKSANAKAN KEGIATAN ZAADUL IJAZAH

Sebarkan artikel ini

Kampar, SuaraAura.com – Sehari menjelang liburan akhir Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H, santri PP. At Taufiq Petapahan Tapung Kampar mengadakan kegiatan yang diberi-nama ZAADUL IJAZAH pada hari Kamis, 20 Maret 2025. ZAADUL IJAZAH (Bekal Untuk Liburan) adalah serangkaian kegiatan pembekalan dan nasehat-nasehat yang diberikan oleh pimpinan untuk santri pada saat liburan nanti.

Mudir Ma’had, Ustaz Muhammad Syamlawi, Lc, MA menyampaikan serba-serbi seputar Al Quran: devinisiNuzul Quran, nama-nama Al Quran, jumlah surat, ayat, huruf dan fadhilah membaca al Quran. Beliau juga mengutip Hadis Rasulullah SAW yang menerangkan keutamaan orang yang menghafal Al Quran : “Sesungguhnya orang yang tidak ada sedikitpun al-Qur`an di dalam rongganya, ia seperti rumah yang runtuh” (HR. At Tirmizi)

Sementara itu, Kamad MA, Ustaz Alpian, S. Ag menekankan agar santri tetap rutin dan istiqamah membaca Al Quran selama liburan, sebagaimana rutinitas dipondok. Orang yang tidak membaca Al Quran termasuk orang yang mengabaikan Al Quran. Ibnu Katsir dalam menafsirkan surat Al Furqan: 30: “Dan rasul (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan.” Menjelaskan bahwa ada tujuh golongan orang yang abai terhadap Al Quran yaitu Pertama : Enggan Mendengar Dan Menyimak Al-Qur’an. Kedua: Tidak Membaca Al-Qur’an. Ketiga: Tidak Mau Memahami Dan Mentadabburi Makna Ayat-Ayat Al-Qur’an. Keempat: Tidak Mengimani Al-Qur’an. Kelima: Tidak Mengamalkan Petunjuk Al-Qur’an. Keenam: Tidak Berpegang Dengan Hukum Al-Qur’an. Ketujuh: Tidak Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Obat Bagi Berbagai Penyakit. Hal senada juga diungkapkan oleh Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya yang berjudul Al Fawaid.

Ustaz Sukardi, M. Pd selaku Kamad MTs membekali santri dengan lembaran mutaba’ah (kontrol ibadah) berisi antara lain melaksanakan shalat lima waktu secara berjamaah dimasjid terdekat, membaca zikir pagi-petang dan semua amalan yang dilaksanakan selama dipondok agar dilaksanakan juga dirumah masing-masing. Lembaran mutaba’ah (kontrol ibadah) ini disi setiap hari dan ditandatangani oleh wali santri. Pada hari pertama masuk asrama, mutaba’ah (kontrol ibadah) dikumpulkan kepada musyrif-musyrifah untuk direkap. Tutupnya.(***)