Scroll untuk baca artikel



































DaerahKab. KamparReligi

Penyuluh Agama Islam KUA Bangkinang Kota Lakukan Pelayanan Konsultasi Sertifikasi Halal di SPPG Kampar

37
×

Penyuluh Agama Islam KUA Bangkinang Kota Lakukan Pelayanan Konsultasi Sertifikasi Halal di SPPG Kampar

Sebarkan artikel ini

Bangkinang, SuaraAura.com — Dua penyuluh agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bangkinang Kota, Iskandar, M.E.Sy dan Ilhami, M.E.Sy, melakukan pelayanan konsultasi dan pendampingan proses sertifikasi halal di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampar, Badan Gizi Nasional, Selasa (03/06).

Kegiatan ini mendukung implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), program nasional yang bertujuan memberikan asupan makanan sehat dan halal bagi anak-anak sekolah, khususnya dari kalangan kurang mampu. Selain aspek gizi, kehalalan makanan menjadi perhatian penting agar program ini sesuai dengan nilai-nilai keislaman.

Sebagai penyelia halal bersertifikat, Iskandar dan Ilhami memiliki peran vital dalam memastikan seluruh proses pengolahan makanan sesuai dengan prinsip-prinsip halal. Penyelia halal bertanggung jawab dalam pengawasan proses produksi, pendampingan audit halal, serta memastikan kepatuhan terhadap Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH).

“Peran penyuluh agama kini tidak hanya sebatas di masjid dan majelis taklim, tetapi juga menjangkau aspek sosial dan kesehatan masyarakat, termasuk dalam menjaga kehalalan dan kebersihan makanan yang dikonsumsi umat,” ujar Iskandar.

Sementara itu, Ilhami menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat dalam program-program pemerintah. “Halal bukan hanya soal label, tapi menyangkut nilai ibadah dan kepercayaan umat. Melalui pelayanan konsultasi ini, kami ingin memastikan bahwa setiap makanan yang diberikan benar-benar memenuhi standar kehalalan secara utuh,” jelasnya.

Kehadiran kedua penyuluh agama ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara sektor keagamaan dan kesehatan sangat penting dalam mewujudkan program-program sosial yang berkualitas dan bernilai ibadah. Upaya ini juga memperkuat peran aktif penyuluh agama dalam mendukung visi pembangunan nasional, terutama dalam membentuk generasi sehat, cerdas, dan religius menuju Indonesia Emas 2045.(***)