BANGKINANG KOTA(suaraaura.com) – Pj Bupati Kampar Hambali, SE, MH diwakili Asisiten II Setda Kampar Suhermi, ST didampingi Plt Kepala Bagian Ekonomi Purwoko mengikuti Rapat Koordinasi Evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) secara Virtual di ruang Vidcon Kantor Bupati. Rabu,(7/2/24)
Rakor tersebut dibuka dan dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnvian diwakili Direktur Fasilitasi Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa, PKK dan Posyandu Kemendagri Tubagus Chairul Dwi Sapta.
Usai mengikuti rakor bersama Kemendagri, BPS, dan Ketahanan Pangan, Pemkab Kampar langsung menindak lanjuti dari hasil rakor tersebut dan melakukan rapat ulang bersama Dinas terkait di ruang rapat Bupati Lantai II.
Dalam rapat tersebut Suhermi mengatakan dalam penanganan inflasai, pemerintah daerah mesti melaksanakan program unggulan dalam rangka pengendalian inflasi yang mencerminkan 4 (empat) K yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan serta Komunikasi efektif.
Sementara dalam dokumen laporan sendiri nantinya, perlu adanya dokumen evaluasi kinerja TPID selama 1 tahun.
“Dalam dokumen sendiri tersebut yang terpenting kita memasukkan kegiatan atau program unggulan tersendiri.”ucap Suhermi.
Suhermi memaparkan Program ini memiliki dampak yang berpengaruh terhadap inflasi. Inflasi bisa saja sering terjadi pada bulan Ramadhan atau menjelang lebaran, hal ini diakibatkan ketersedian stok tidak ada, dan disribusi tidak lancar.
Infalasi Nasional saat ini berkisar 2,5 -1, dibawah 2,50 atau diatas 2,51. Sementara inflasi Kabupaten Kampar kita saat ini berkisar 3,8%. Dengan demikian, antisipasi naik inflasi pertama dibulan Ramadhan nantinya, dengan menggelar pasar murah.”jelas Suhermi”.(Advetorial).