Auraperjuangan.com – Papua Pegunungan, 31 Oktober 2025 — Di tengah hangatnya dinamika politik di Provinsi Papua, suara damai kembali menggema dari kalangan muda dan intelektual. Tokoh muda sekaligus Sekretaris KNPI Provinsi Papua, Semmy Kogoya, S.Ak, menyerukan agar perselisihan antara Gubernur Dr. John Tabo dan Wakil Gubernur Dr. Ones Pahabol segera diakhiri demi kepentingan masyarakat luas.
Melalui sambungan seluler, (31/10/25) kepada wartawan, Semmy menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi yang berpotensi memecah belah keutuhan pemerintahan daerah. Ia menilai, jika konflik itu terus berlanjut, maka yang paling dirugikan adalah rakyat Papua Pegunungan sendiri.
“Perselisihan antara Gubernur dan Wakil Gubernur harus segera dihentikan. Semua stakeholder dan elemen masyarakat diharapkan memberikan kesejukan agar terciptanya perdamaian antara dua tokoh penting tersebut. Karena jika ini dibiarkan, masyarakatlah yang menjadi korban,” tegas Semmy Kogoya.
Owner Hotel Grand Cartenz Sentani itu juga mengajak kedua pemimpin Papua Pegunungan untuk kembali duduk bersama, membangun komunikasi dan kekerabatan yang sempat renggang.
Menurutnya, kebersamaan kedua tokoh itu sangat penting demi keberlangsungan pembangunan dan kesejahteraan rakyat di 8 kabupaten se-Papua Pegunungan.
Lebih lanjut, Semmy menekankan pentingnya peran gereja, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan intelektual, serta tokoh perempuan dalam proses perdamaian. Ia berharap semua pihak bersatu mengambil langkah konkret untuk memulihkan keharmonisan antara Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Perdamaian itu harus segera diwujudkan. Gereja dan para tokoh adat perlu ambil bagian dalam menuntun hati kedua pemimpin kita agar kembali satu tujuan — membangun Papua Pegunungan yang damai dan sejahtera,” ujarnya.
Semmy juga mengingatkan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan tertentu. Ia menilai, stabilitas pemerintahan yang baru seumur jagung sangat penting dijaga agar pelayanan publik di seluruh wilayah tetap berjalan normal.
“Ini tahun pertama kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur. Kalau konflik ini terus dibiarkan, maka yang paling dirugikan adalah rakyat Papua Pegunungan,” tambahnya.
Dalam seruannya melalui media, Semmy mengajak lebih dari 1,293,683 jiwa masyarakat Papua Pegunungan untuk tidak membangun stigma negatif terhadap kedua pemimpin tersebut. Ia menegaskan pentingnya menahan diri, tidak membentuk kelompok-kelompok yang memperuncing perbedaan, serta fokus menjaga semangat persatuan.
“Mari semua stakeholder dan elemen masyarakat Papua Pegunungan bersatu padu, kembali merajut persaudaraan, dan bersama-sama mewujudkan pembangunan serta kesejahteraan rakyat di tanah ini,” tutup Semmy penuh harap.
















































