Kampar,(suaraaura.com) Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek dibandingkan dengan anak seusianya.
Stunting pada anak harus diwaspadai dan menjadi perhatian orang tua, karena stunting merupakan suatu tanda bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Desa Gading Sari kecamatan Tapung, dibantu oleh Bidan Desa, Ibu-ibu kader posyandu, serta Mahasiswa/i KUKERTA Universitas Riau gencar mengerahkan upaya untuk pencegahan stunting pada bayi dan balita. Upaya yang dilakukan seperti mengajak warga mengikuti posyandu secara rutin, mulai dari posyandu ibu hamil hingga posyandu balita dan melakukan sosialisasi, pada (14/7/2022).
Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum menyadari bahaya stunting pada anak dan enggan mengikuti posyandu secara rutin.
Tak kehabisan akal, Mitrawati (bidan desa) beserta kader posyandu dibantu dengan Mahasiwa/i KUKERTA Universitas Riau terjun langsung secara Door to Door ke rumah warga yang memiliki bayi dan balita untuk mengukur tinggi badan, menimbang berat badan, mendata usia, serta membagikan vitamin pada bayi dan balita yang tidak mengikuti posyandu.
Selain itu, Mahasiwa/i KUKERTA Universitas Riau juga membuat dan membagikan brosur yang berisi bahaya stunting beserta pencegahannya ketika dilaksanakan sosialisasi terkait stunting kepada warga Desa Gading Sari. “Ya semoga setelah sosialisasi ini warga menjadi sadar bahaya stunting dan rajin mengikuti posyandu” ujar Mitrawati selaku Bidan Desa Gading Sari.
“Kami berharap dengan dilakukannya sosialisasi bersama Bidan Desa dan pembagian brosur ini dapat menambah pengetahuan serta meningkatkan kesadaran orang tua dan ibu hamil terkait bahaya stunting dan upaya pencegahannya” terang Adelia selaku anggota kelompok KUKERTA yang menjadi penanggung jawab untuk pembuatan dan pembagian brosur sosialisasi stunting.(Advetorial)