Bangkinang, Suaraaura.com – Dengan semakin banyaknya kesuksesan yang diraih oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Kampar melalui inovasinya, hari ini Kadispersip Kampar DR.Yuli Usman, M.Ag di dampingi oleh kabid pengembangan dan pembina pustaka Bambang, S.Ip, M.Si mendapat undangan dari Radio Pemerintah Swara Kampar untuk mengikuti talkshow pada Jumat pagi (01/12/2023).
Pemandu Talkshow Dika Latif menyampaikan beberapa pertanyaan tentang Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) bagaimana penerapannya di kabupaten kampar dan program strategis lainnya dalam menaikkan minat baca, literasi masyarakat dan bagaimana upaya dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kampar.
Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pemandu Talkshow Tersebut, Kadispersip menyatakan bahwa TPBIS Ini sudah dilaksanakan dari tahun 2019 hingga 2021 sebanyak 11 desa sudah dilakukan pembimbingan oleh Dispersip Kampar, sedangkan pada tahun 2022 sebanyak 15 desa dan tahun 2023 juga sebanyak 15 desa, sehingga Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat yang tadinya tahun 2021 hanya 11,20 menjadi 79,71 dan Tingkat Kegemaran Membaca tahun 2021 54,12 menjadi 64,23 di tahun 2022.
Program TPBIS yang merupakan program dari Perpusnas RI ini juga di dukung oleh Program inovasi Dispersip Kampar Gerakan Literasi Untuk Kampar Maju (GELIATKAMU) yang memberikan edukasi dan tindakan melalui literasi, Gerakan Menyumbang Buku (GERBANGKU) melalui Gerbangku ini menjadi solusi dalam meminimalisir darurat buku dan One Village One Library (Satu Desa Satu Pustaka) Dispersip ingin mendirikan pustaka di setiap desa agar ilmu pengetahuan juga merata sampai ke pelosok daerah, melalui ketiga program tersebut Dispersip Kampar ingin memaksimalkan upaya dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Yuli juga menuturkan bahwa Pustaka di proyeksikan menjadi poros pembangunan Sumber Daya Masyarakat yang kompeten dengan literasi, memberikan pembinaan dari awal hingga akhir,membantu menciptakan lapangan kerja melalui pembinaan ekonomi kreatif dengan menghadirkan Narasumber yang ahli dibidangnya seperti contoh Pustaka Desa Bukit Kratai dengan usaha jamur Tiramnya, mulai dari awal diberikan Bimbingan hingga hasil produksinya pun Dispersip juga memfasilitasi penjualannya.
Di ujung acara Yuli juga mengatakan salah satu meningkatkan minat baca juga mendirikan pojok baca digital yang sudah ada 2 di Bangkinang dan dalam waktu dekat ini Dispersip Juga akan mengukuhkan Bunda Literasi baik tingkat Kabupaten sampai ke desa yang nantinya akan menjadi agen penyebar budaya literasi.(advetorial).