Bangkinang Kota, Suaraaura.com – Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, bergerak cepat antisipasi penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Upaya dilakukan dengan cara memberikan pemerataan pemberian vaksinasi. Sebanyak 7.000 ternak di Kabupaten Kampar telah dilakukan vaksinasi.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ir. H. Syahrizal melalui Kabid Keswan dan Kesmavit, DRH. Deyus Herman, (07/9) di ruang kerjanya, mengatakan, pemerintah Kabupaten Kampar kini berfokus pada vaksinasi guna mencegah penyebaran meluas.
“Sekarang arah fokus kita kepada vaksinasi, karena vaksinasi inilah upaya kita yang paling mencegah,” tutur Deyus.
“Mulai dari Tapung Hilir, Tapung, Tapung Hulu, Bangkinang, Salo, XII Koto Kampar, Kampa, Tambang, Kampar Kiri, sudah sebagian besar tervaksinasi,” jelas Deyus.
Deyus juga mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Kampar menerima 7.000 Vaksin dari provinsi yang diperoleh dari pusat secara bertahap.
“Pertama 1.000 vaksin, yang kedua 6.000 vaksin dan nanti yang ketiga. Hampir 96% hewan ternak di kabupaten Kampar telah dilakukan vaksinasi,” terangnya.
Kepada wartawan Deyus menjelaskan, tidak hanya terfokus pada vaksinasi, pemkab Kampar memiliki 5 langkah strategi dalam mengantisipasi penyebaran PMK.
“Dalam penanganan wabah ini, pertama kita, melakukan surveilance dan investigasi, kemudian pengetatan dan penertiban lalu lintas, mengedukasi, melakukan penyemprotan desinfektan terhadap seluruh kandang, dan terakhir melakukan vaksinasi terhadap hewan, jelas Deyus.
Deyus mengungkapkan, hingga saat ini kasus PMK di Kampar sendiri mengalami penurunan sejak awal kemunculannya.
“Kalau sekarang sudah agak menurun, naikpun tidak ada lagi. Karena langsung kita ada kasus, langsung kita obati,” ungkapnya.
Untuk itu Deyus menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kampar untuk tidak memasukkan hewan ternak dari luar daerah, karena ini akan menambah kasus penularan di Kabupaten Kampar makin bertambah, harap Kabid Keswan dan Kesmavit itu.(***)