YOGYAKARTA(suaraaura.com) – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang, yang sudah mendeklarasikan diri maju sebagai calon Ketua Umum PWI Pusat Masa Bakti 2023-2028, kembali melakukan safari silaturahmi ke sejumlah pengurus dan senior PWI Provinsi di Tanah Air, Senin (10/7/2023).
Tampak mendampingi Zulmansyah dalam rangka safari silaturahmi ke sejumlah pengurus dan senior PWI Provinsi yang berada di Pulau Jawa dan Sulawesi dari tanggal 10-14 Juli 2023 itu adalah Ketua Dewan Kehormatan Provinsi PWI Riau Helmi Burman, Wakil Ketua Bidang Organisasi Raja Isyam Azwar, Bendahara Oberlin Marbun, dan Penasihat PWI Riau Novrizon Burman.
Saat tiba di Sekretariat PWI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jalan Gambiran Nomor 45, Senin (10/7/2023), pukul 11.15 WIB, rombongan PWI Riau disambut langsung oleh Ketua PWI Yogyakarta, Drs H Hudono SH, didampingi Sekretaris Drs Swasto Dayanto, Bidang Organisasi Agus Susanto SE, dan Ketua SIWO Drs Widyo Suprayogi.
“Terima kasih telah menerima kami dalam safari silaturahmi PWI Riau. Insya Allah silaturahmi ini memperkuat persaudaraan kita sesama profesi wartawan. Kami sudah deklarasi maju sebagai calon ketua umum PWI pusat pada Kongres PWI 2023 nanti di Bandung dan mohon berkenan PWI DIY memberikan dukungan,” kata Zulmansyah, saat diskusi bersama pengurus di aula PWI DIY.
Menurut Zulmansyah, safari silaturahmi ke para pengurus dan senior PWI provinsi di Indonesia itu juga dimaksudkan untuk mendiskusikan visi, misi, program dan sekaligus menyerap aspirasi daerah, berkaitan dengan program-program unggulan di daerah apa yang bisa diterapkan di PWI pusat kelak.
Dalam kesempatan itu, Zulmansyah yang memasuki periode kedua menjadi Ketua PWI Riau itu, menyampaikan visi, misi dan program yang dinamakannya “Mewujudkan PWI HEBAT” bila diberi amanah memimpin organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia tersebut.
“Kata HEBAT itu bukan semata semangat perubahan untuk menjadi lebih, tetapi juga merupakan akronim dari misi dan program yang akan dilaksanakan PWI dalam lima tahun ke depan,” kata wartawan Jawa Pos Group itu.
Huruf H, jelas Zulmansyah, pada kata HEBAT itu berarti HARMONIS. Maksudnya adalah sesama pengurus harus seiya-sekata, kompak, saling memahami dan selalu menjaga silaturahmi dan hubungan baik. Internal maupun eksternal.
Ini merupakan syarat utama memajukan PWI dengan anggota yang berasal dari berbagai suku, agama, ras dan media. Contoh Program PWI Riau: Gathering Wartawan, Program Ramadhan Berbuka Puasa Bersama, dan sebagainya. Secara eksternal, PWI Riau menggelar Ngopi (Ngobrol Pintar) PWI Riau sekaligus teken MoU dengan BUMD, BUMN dan SWASTA. Juga rutin menggelar Coffee Morning atau Afternoon Tea.
Huruf E berarti EKONOMI WARTAWAN DITOLONG. Kata Zulmansyah, tidak semua wartawan anggota PWI baik secara ekonomi. Di berbagai daerah, banyak wartawan secara ekonomi sulit. Apalagi saat dan pasca-pandemi Covid-19. PWI harus hadir dan memiliki program untuk menolong sesama wartawan dan sahabat satu profesi.
Contoh Program PWI Riau adalah Program Asuransi Wartawan, Program Dana Bergulir Rp100 Juta, Pasar Murah Wartawan, Berbagi Sembako, Program Biaya Siswa Wartawan dan sebagainya.
Huruf B berarti BARGAINING POWER PWI MANFAATKAN UNTUK SEMUA. Sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia, PWI jelas memiliki power luar biasa. Kekuatan puluhan ribu wartawan ini seharusnya dapat bermanfaat untuk organisasi dan untuk seluruh anggotanya.
“Contoh Program PWI Riau misalnya menempatkan senior dan anggota PWI di lembaga-lembaga negara seperti KI, KPID, KPU, Bawaslu, Dewan Pendidikan, Dewan Perpustakaan, TA, dan sebagainya,” kata Komisaris Riau Televisi ini.
Selanjutnya huruf A adalah AMANAH. Semua anggota PWI, terutama pengurus, harus menjadi teladan, taat dan patuh pada semua konstitusi PWI. Baik itu PD, PRT, KEJ-PWI, KPW PWI, maupun keputusan organisasi lainnya.
Contoh Program PWI Riau seperti Konferprov, Konkerprov, Konferkab/Konferkot, diselenggarakan tepat waktu. Memberi sanksi wartawan melalui Sidang DKP, mendata aset, melaporkan keuangan organisasi secara berkala dan sebagainya.
Terakhir, huruf T berarti TEMPAT SILATURAHMI, EDUKASI, PROTEKSI PROFESI dan HAPPY-HAPPY. Artinya, PWI sebagai wadah berhimpun wartawan semestinya menjadi “Rumah Besar” untuk silaturrahmi, edukasi wartawan, perlindungan dan pembelaan profesi (proteksi) wartawan, serta untuk bergembira-ria (happy-happy).
“Contoh Program PWI Riau adalah Diklat Jurnalistik, Pembekalan Pra-UKW, Pembentukan LBH-PWI Riau, Program Ekspedisi Jurnalistik, Program Safari Jurnalistik, Program Studi Jurnalistik Mancanegara dan sebagainya.
Program Safari/Studi Jurnalistik Mancanegara setiap tahun rutin diselenggarakan PWI Riau (kecuali masa pandemi). Misalnya ke Eropa, Hong Kong, China, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, Malaysia dan sebagainya.
“Sedangkan di dalam negeri ada Program Jelajah Pulau Sulawesi, Napak Tilas Wali Songo (Jatim-Jateng-Jabar), Jelajah Titik Nol Indonesia (Aceh), Ekspedisi Taman Nasional Tanah Melayu dan sebagainya. Program-program itu untuk bergembira-ria, sekaligus silaturrahmi, edukasi dan memperluas wawasan jurnalistik,” kata Zulmansyah.
Dalam pada itu, Ketua PWI DIY, Hudono, mengatakan salut dengan banyaknya kegiatan PWI Riau. “PWI Riau gede banget dan paling menonjol. Sering kunjungan keluar negeri. Kami siap tukar pikiran, bagaimana PWI di daerah juga maju semua seperti PWI Riau,” ujarnya.
Diskusi santai antara PWI Riau dan PWI DIY ditutup dengan penyerahan cendera mata kaos “Mewujudkan PWI HEBAT” kepada pengurus PWI DIY, dan dilanjutkan makan siang bersama di Sate Klatak Mbah Momo di Jalan Imogiri Barat Yogyakarta. (***)