Bangkinang Kota, SuaraAura.com – Bupati Kampar Ahmad Yuzar, S.Sos, MT, didampingi Wakil Bupati Kampar, Dr.Hj.Misharti, S.Ag.M.Si dan juga Dandim 0313 KPR ,Letkol Czi. Satriady Prabowo, S.I.P, M.Si, secara resmi menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kabupaten Kampar yang berlaku mulai hari ini 10 Desember 2025 hingga 31 Januari 2026.
Penetapan ini diumumkan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Bencana yang digelar bersama Pj.Sekda Kampar, Ardi Mardiansyah, S.STP, M.Si, Forkopimda Kampar, BPBD Provinsi Riau, Kepala OPD, Baznas, BMKG, PLTA Koto Panjang, serta para Camat se-Kabupaten Kampar di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Kampar, Rabu 10/12/2025.
Dalam arahannya, Bupati Ahmad Yuzar menegaskan bahwa seluruh jajaran diminta untuk mengambil langkah-langkah pencegahan secara cepat, terarah, dan berada dalam satu komando guna mengantisipasi potensi bencana selama periode siaga darurat.
“Kita harus bergerak cepat untuk melakukan mitigasi, mulai dari sosialisasi hingga peningkatan kapasitas masyarakat. Dalam situasi siaga bencana, kecepatan dan ketepatan adalah prioritas. Kita ingin masyarakat terlindungi sejak tahap pencegahan, bukan hanya saat bencana terjadi,” tegas Bupati.
Ia juga memerintahkan seluruh Camat untuk standby di wilayah masing-masing, terutama daerah yang berada di hilir Sungai Kampar, serta memastikan informasi peringatan dini tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Dengan ditetapkannya status siaga darurat ini, Pemerintah Kabupaten Kampar berharap seluruh unsur pemerintah, swasta, serta masyarakat dapat memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi selama periode puncak musim hujan.
Dalam rakor tersebut, pihak BMKG menyampaikan analisis curah hujan dan prakiraan cuaca di Kabupaten Kampar. Berdasarkan data BMKG:
Curah hujan pada November 2025 berada pada kategori rendah. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember 2025 hingga Januari 2026, sehingga risiko banjir, longsor, dan banjir kiriman perlu diwaspadai, terutama di daerah pesisir sungai.
Pihak PLTA Koto Panjang melaporkan kondisi level air waduk saat ini berada pada 76,13 mdpl, dengan level maksimal 83,5 mdpl.
“Jika level air mencapai batas maksimal, spillway akan kami buka. Sebelum pembukaan pintu, kami akan menyurati dinas terkait serta desa-desa di hilir Sungai Kampar. Level ini kami pantau setiap saat,” jelas perwakilan PLTA.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk menjaga stabilitas waduk sekaligus mengantisipasi potensi luapan air yang dapat berdampak pada permukiman di wilayah hilir. (Advetorial)



















































