Scroll untuk baca artikel





































AdvetorialDaerahKab. Kampar

Bupati Kampar Tanam Pohon di Tepi Sungai Subayang Sempena Hari Pohon Sedunia: Tegaskan Komitmen Jaga Alam untuk Generasi Mendatang

13
×

Bupati Kampar Tanam Pohon di Tepi Sungai Subayang Sempena Hari Pohon Sedunia: Tegaskan Komitmen Jaga Alam untuk Generasi Mendatang

Sebarkan artikel ini

Tanjung Belit Selatan, SuaraAura.com — Peringatan Hari Pohon Sedunia yang jatuh pada 21 November dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar untuk memperkuat komitmen menjaga kelestarian lingkungan. Bertempat di tepian Sungai Subayang, Desa Tanjung Belit Selatan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Bupati Kampar Ahmad Yuzar, S.Sos., M.T. memimpin langsung simbolis kegiatan penanaman sebanyak 21 ribu pohon pohon, Jumat (21/11/2026).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Sekda Kampar Hambali, SE, MBA, M.H, Kapolres Kampar AKBP Bobby Putra Subayang, S. Ik yang menjadi pembina pada Upacara Hari Pohon Sedunia, Dandim 0313 /KPR Letkol CZI Satriady Prabowo, S, IP, M. Si, Danyon 132/BS Letkol Inf Diyan Mantofani, S.H..kepala OPD, Camat Kampar Kiri Hulu Bustamar beserta jajaran Forkopimcam, Kepala Desa Tanjung Belit Selatan, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Dalam sesi wawancara, Bupati Kampar menegaskan bahwa pohon memiliki peran vital sebagai penyangga kehidupan. Penanaman yang dilakukan hari ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah gerakan moral untuk memulihkan dan memperkuat ekosistem hulu Kampar.
“Kerusakan hutan, perubahan iklim, banjir, dan longsor adalah akibat berkurangnya tutupan pohon. Hari ini kita menanam bukan hanya untuk memperingati Hari Pohon Sedunia, tetapi untuk memulihkan kembali apa yang hilang. Pohon harus kita rawat bersama,” tegas Bupati.

Ia juga mengingatkan bahwa peringatan Hari Pohon Sedunia setiap 21 November seharusnya menjadi momentum refleksi bahwa lingkungan yang rusak tidak hanya merugikan masyarakat saat ini, tetapi juga akan membebani generasi mendatang.
“Apa yang kita lakukan hari ini adalah warisan. Jika kita jaga pohon, kita jaga kehidupan anak cucu kita. Ini bukan sekadar program, tetapi tanggung jawab bersama,” ujar Ahmad Yuzar.

Sungai Subayang yang menjadi lokasi kegiatan memiliki peran ekologis yang sangat penting. Selain sebagai jalur transportasi masyarakat adat dan pintu masuk Taman Nasional Bukit Rimbang–Bukit Baling, kawasan ini juga dikenal sebagai bentang alam yang masih alami, namun memiliki ancaman degradasi akibat aktivitas manusia.

Penanaman pohon di bantaran Subayang diharapkan dapat meningkatkan kualitas kawasan riparian, mencegah erosi, menjaga kejernihan air, serta memperkuat daya dukung lingkungan terhadap wisata alam yang berkembang pesat di Tanjung Belit Selatan.

Kegiatan penanaman pohon dilakukan bersama seluruh jajaran pemerintah, aparat keamanan, tokoh adat, pemuda, dan masyarakat desa. Sinergi semua pihak ini menunjukkan bahwa masyarakat Kampar memiliki kesadaran kolektif untuk merawat alamnya sendiri.
Bupati Ahmad Yuzar juga memberikan pesan khusus kepada masyarakat desa agar menjadikan kegiatan ini sebagai gerakan berkelanjutan.
“Menanam itu mudah, merawat yang paling penting. Saya berharap pohon-pohon ini tumbuh besar, menjadi bagian dari penyangga Subayang sekaligus peneduh desa-desa kita,” ungkapnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Kampar berharap kesadaran lingkungan masyarakat terus meningkat. Selain meningkatkan tutupan lahan hijau, penanaman pohon ini juga diharapkan menjadi contoh bagi kecamatan lain untuk melakukan upaya serupa.

Bupati menegaskan bahwa pembangunan dan pelestarian alam harus berjalan beriringan. ĺlllll“Kampar akan maju jika lingkungannya sehat. Kita ingin membangun, tapi jangan sampai alam kita rusak. Hari ini kita buktikan bahwa pemerintah dan masyarakat bisa berjalan seiring menjaga bumi,” tutupnya. (Advetorial )