AdvetorialDaerahKab. Kampar

Antisipasi Terjadinya Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Ini Himbauan DPPKBP3A Kabupaten Kampar

Bagikan :

Bangkinang Kota(Suaraaura.com)- DPPKBP3A Kabupaten Kampar menghimbau kepada seluruh pasangan suami isteri untuk selalu menjaga keutuhan rumah tangga. Persoalan rumah tangga diharapkan tidak berdampak sebagai pemicu terjadinya kekerasan terhadap perempuan apalagi sampai penelantaran terhadap hak anak.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar , Drs. Edi Aprizal, M. Si melalui Fungsional Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan, Hasnidar, SP kepada wartawan, (02/11/23) di ruang kerjanya.

Lebih lanjut Hasnidar menyampaikan, antara suami istri harus selalu bersatu padu dalam membina bahtera rumah tangganya. Kedua pasangan harus sama-sama menunaikan hak dan kewajibannya secara baik. Keduanya diharapkan untuk tidak saling mengedepankan sifat ego pribadinya yang dapat memicu pertengkaran di dalam rumah tangga.







Hasnidar juga mengatakan, pertengkaran dalam rumah tangga selalu menjadi pemicu terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan berujung kepada penelantaran terhadap hak anak. “Pertengkaran antara suami dan isteri juga dapat mengganggu psikologi bagi sang anak yang melihatnya,” ungkap Hasnidar.

Melalui media Hasnidar menyampaikan, untuk mengantisipasi terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga, maka antara suami harus adanya saling pengertian. Kalau isteri lagi bekerja, maka suaminya harus ada pengertian. Begitu juga sebaliknya, ungkap Hasnidar.

Hasnidar menambahkan, antara suami isteri juga harus selalu membangun komunikasi yang baik. Karena persoalan dalam rumah tangga bukan hanya persoalan materi atau keuangan saja. Kedua pasangan Juba perlu membangun komunikasi tentang perkembangan anak, komunikasi tentang kesehatan, dan komunikasi tentang pembagian peran dalam ruang tangga, ungkap Hasnidar.

Antara pasangan harus saling memberikan kepercayaan, terutama kepercayaan terhadap pasangannya yang bekerja di luar rumah. Kedua pasangan harus bisa menerima apa adanya dan bahkan harus saling melengkapi kekurangan antara kedua pasangan tersebut, ungkap Hasnidar.

Melalui media Hasnidar menyampaikan, dalam membentuk bahtera rumah tangga idaman dan bahagia, kedua pasangan harus menerapkan ilmu agama dalam kehidupan sehari-harinya. Karena ilmu agama akan menjadi benteng dan pagar bagi kedua pasangan dari perilaku yang menyimpang dan selalu membimbing kedua pasangan agar selalu berada pada jalan kebenaran, ungkap Hasnidar. (Advetorial)





























































You may also like

Comments are closed.

More in Advetorial