Batam,(suaraaura.com): Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) dan Fakultas Hukum Universitas International Batam (UIB) sepakat melaksanakan kegiatan akademik. Kesepakatan itu diambil dalam Benchmarking Pengembangan Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) di Batam, Rabu (23/08 2023).
Hadir dalam kegiatan benchmarking tersebut Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL, Rektor UIB Dr Iskandar Itan SE MM, Dekan Fakultas Hukum UIR Dr M Musa SH MH, Dekan Fakultas Hukum UIB Dr Lu Sudirman SH MM MHum, Guru Besar FH UIR: Prof Dr Hj Ellydar Chaidir SH MHum, Prof Dr Thamrin S SH MHum, Wakil Dekan I Dr Rosyidi Hamzah SH MH, Wakil Dekan II Dr Desi Apriani SH MH, Wakil Dekan III S Parman SH MH, Ketua Prodi Ilmu Hukum Selvi Harvia Santri SH MH, Ketua Prodi Ilmu Hukim Pascasarjana Dr Surizki Febrianto SH MH, dan sejumlah dosen Fakultas Hukum UIR.
Baik FH UIR maupun FH UIB belum menentukan bentuk kegiatan akademik yang akan dilaksanakan. Menurut Dekan Musa, kegiatan tersebut bisa berbentuk seminar dan penelitian bersama, visiting profesor atau student exchange (pertukaran mahasiswa).
”Nanti akan dibahas secara detil oleh tim dari kedua fakultas. Setelah disepakati baru dilaksanakan. Prinsipnya kegiatan bersama itu kita setuju dulu,” kata Musa.
Ditambahkan, kegiatan bersama itu merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi dimana Fakultas Hukum UIR memilih Fakultas Hukum UIB sebagai mitra akademik. ”Fakultas Hukum UIB mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan baik secara akademik maupun non akademik,” ujar Musa.
Hal senada ditegaskan Rektor Syafrinaldi. Ia menyebut, pemilihan Fakultas Hukum UIR kepada UIB tentu dengan alasan-alasan yang sangat kuat. Biasanya fakultas hukum memilih universitas-universitas yang berada di Jawa, atau Malaysia, Thailand dan negara-negara tetangga lainnya. Kali ini UIB. Tentu dengan pertimbangan yang matang. Semoga persahabatan kita di masa depan lebih kuat dan hebat dengan adanya kegiatan bersama ini. Apalagi dalam waktu tidak terlalu lama LLDIKTI Wilayah XVII yang meliputi Provinsi Riau dan Kepulauan Riau akan lahir.
”Sudah disetujui Menpan RB sejak 2 Agustus lalu. Sekarang sedang dalam legalisasi di Kementerian Hukum dan HAM. Setelah itu Mendikbud Ristek akan mengeluarkan peraturan menteri untuk pendirian LLDIKTI Wilayah XVII. Mari sama-sama kita doakan semoga LLDIKTI Wilayah XVII segera berdiri sehingga kebersamaan UIR dengan UIB dan PTS-PTS lain bisa lebih intens lagi sesuai visi kampus masing-masing,” ungkap Syafrinaldi.
Kerjasama FH UIR dengan FH UIB harus segera diimplementasikan agar membawa manfaat bagi proses akreditasi kedua fakultas termasuk akreditasi untuk prodi S2 dan S3 UIR. Juga bagi program studi S1 FH UIB. Kata Rektor, tidak ada alasan untuk tidak merealisasikan kesepakatan ini. Apalagi sekarang selain luring tersedia pula fasilitas daring atau hybrid dalam berkomunikasi sehingga memudahkan kedua fakultas menindak-lanjuti rencana kegiatan bersama yang telah disepakati. ”Bersama kita bisa,” tandas Rektor Syafrinaldi.
Rektor UIB Iskandar Itan menyampaikan terima kasih kepada Rektor UIR, Dekan dan jajaran dosen yang telah memilih Fakultas Hukum UIB tempat benchmarking. UIR, kata Iskandar, termasuk universitas tertua di LLDIKTI Wilayah X karena berdiri sudah sejak tahun 1962. Memiliki guru besar yang cukup banyak dengan program studi yang lengkap. ”Mudah-mudahan apa-apa yang telah kita sepakati dapat segera direalisasikan,” tandas Iskandar.
Benchmarking FH UIR dengan FH UIB diselingi dengan dialog oleh kedua pimpinan fakultas untuk saling menimba pengalaman dalam tata kelola pendidikan, sekaligus merumuskan program bersama. Dalam dialog yang berlangsung akrab dan akademik itu, baik pengelola FH UIB maupun FH UIR saling berbagi informasi terkait dengan pelaksanaan pendidikan di kedua fakultas. Dari FH UIB hadir antara lain Abdurrahman Al Hakim, Emiliya Febriyani, Ninne Zahara S, Shenti Manurung, Shelvi Rusdiana, Desty Febria, Siti Rohani, Theodesia Lady P, Andhika Fasha, Halasius Raditya P Purba dan Hari Sutra D.(***)