Bengkalis (suaraaura.com) – Stunting merupakan hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat Indonesia khususnya mulai dari remaja hingga orang dewasa. Menurut Presiden RI Joko Widodo, stunting bukan hanya urusan tinggi badan tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental dan munculnya penyakit-penyakit kronis.
Kesehatan harus dijaga oleh setiap manusia, dengan memiliki tubuh yang sehat dan bugar dapat mencegah tubuh terserang dari penyakit, sehingga kita dapat tetap menjalankan aktifitas sehari-hari. Maka dari itu, stunting adalah kesehatan utama bagi masyarakat dan anak-anak di Indonesia serta seluruh dunia.
Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu (25/1) dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022.
Mahasiswa Kukerta Universitas Riau melakukan sosialisasi tentang Pencegahan Stunting dan Bahaya Pernikahan Dini di Desa Api-Api yang beranggotakan: Viery Tua Siagian, Irna Panisa, Citra Febriyani, Eva Tesanika Purba, Desrizal Kurniawan, Putri Juniarti Tanjung, Kesya Lantio, M. Khairul Hanif, Gilbert Ernest Siburian dan Nabila Haq. Mahasiswa Kukerta ini datang untuk membawa perubahan serta turut membantu pencegahan stunting di Desa Api-Api, melalui kegiatan sosialisasi dan pemberian vitamin pada balita dan ibu hamil. Kegiatan sosialiasi ini memiliki tema pada tahun ini yaitu, Inovasi Sumber Daya Menuju Masyarakat Mandiri.
Kegiatan ini melibatkan ibu hamil dan ibu yang memiliki balita, serta turut mengundang Pembina Bidan Desa Api-Api, Ibu PKK, Pemuda Pemudi, serta dibuka secara resmi oleh Kepala Desa api-api, Kecamatan Bandar Laksamana (Kabupaten Bengkalis).
Acara ini diselenggarakan pada hari Rabu, 02 Agustus 2023 pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai yang dilaksanakan di Kantor Desa Api-Api, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Kegiatan ini dilakukan guna mengingatkan dan meningkatkan kesadaran ibu-ibu dan calon ibu-ibu akan pentingnya asupan gizi yang seimbang untuk tumbuh kembang anak.
Mahasiswa Kukerta melakukan konsultasi dengan Pembina Bidan Desa, perihal data ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di Desa Api-Api. Tim Kukerta UNRI mengantarkan undangan kegiatan sosialisasi kepada bidan desa, kemudian kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita. Setelah itu, Tim Kukerta juga turut mengundang kepala desa, ibu-ibu PKK, serta pemuda-pemudi yang ada di Desa Api-Api.
“Pemerintah desa mengucapkan terima kasih, karena telah melaksanakan Kegiatan Pencegahan Stunting. Bukan program pemerintah daerah tetapi program nasional, stunting menjadi perhatian penuh bagi pemerintah. Angka stunting di Kabupaten Bengkalis telah menurun. Diharapkan melalui sosialisasi yang diadakan oleh Mahasiswa Kukerta UNRI, orang tua dapat lebih memperhatikan proses pertumbuhan anak-anak”, ujar Edi Ferizal S.Sos.i selaku Kepala Desa Api-api.
Pada saat melakukan sosialisasi mengenai cegah stunting dan bahaya pernikahan dini, Tim Mahasiswa Kukerta UNRI juga memperkenalkan inovasi pangan tempatan yaitu, pengolahan ubi jalar menjadi agar-agar (puding sehat) yang memiliki nutrisi dan gizi yang bagus untuk anak-anak dan orang dewasa yang tentunya menarik dan disukai oleh kebanyakan anak-anak.
Setelah melakukan kegiatan ini, diharapkan kepada pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk memperhatikan proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk pencegahan stunting dan bahaya pernikahan dini yang berpotensi mengakibatkan stunting.(***)