Bangkinang Kota,(suaraaura.com) Mengambil tempat di Ruang Rapat Lantai II Kantor Bupati Kampar, Muhammad Firdaus, SE, MM selaku Pj. Bupati Kampar ikuti Rapat Koordinasi Perihal Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan yang dikenal dengan Karhutla di Provinsi Riau yang digelar oleh BPBD Provinsi Riau, Rabu (7/6/2023).
Rakor Penanganan Karhutla ini dibuka dan dipimpin langsung oleh Gubernur Riau H. Syamsuar, MSi yang didampingi oleh Forkopimda Provinsi Riau, Kepala BPBD Provinsi Riau, dan juga tampak sebagai peserta kehormatan pada Rakor ini, yaitu Anggota DPR RI Komisi VIII dan Kepala BNPB Pusat Suharyanto, yang memang sedang melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau terkait Karhutla ini. Sedangkan Pj. Bupati Kampar dalam mengikuti Rakor yang ditaja secara virtual ini tampak didampingi oleh Forkopimda Kabupaten Kampar, Kalaksa BPBD Kabupaten Kampar Drs. Agustar dan beberapa orang Pimpinan OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar yang terkait dalam hal Penanggulangan Karhutla di Kabupaten Kampar ini.
Memberikan pemaparannya mengenai kondisi Provinsi Riau terkait bencana Karhutla ini, Gubernur Riau mengatakan bahwa telah menetapkan Provinsi Riau secara keseluruhan pada Status Siaga Darurat terhitung dari 01 Februari s/d 30 November 2023. Hal ini dilakukan karena mengingat di Provinsi Riau telah terdeteksi ada 567 Hotspot (titik api) terhitung dari 01 Juni s/d 05 Juni 2023 lalu, sehingga dianggap penting untuk meletakkan Provinsi Riau pada Status Siaga Darurat atas bencana Karhutla.
Dalam hal ini Gubernur Riau juga menyampaikan langkah-langkah yang telah dan akan diambil dalam penanggulangan bencana Karhutla di Provinsi Riau, antara lain Membentuk dan mengaktifasi posko-posko Satgas Karhutla disemua daerah di Provinsi Riau. Penggunaan Dashboard Lancang Kuning Polda Riau, Melakukan Pendeteksi dini, melakukan patroli rutin baik secara mandiri dan terpadu, memberdayakan semua sumber daya yang ada, koordinasi dan bekerjasama dengan seluruh instansi terkait, apel siaga dan termasuk upaya pembasahan lahan-lahan gambut. Pemerintah Provinsi Riau juga telah menyediakan Helikopter Water Bombing serta 17.764 personil dalam menghadapi Bencana Karhutla ini, yang terdiri dari TNI AD, AU, Kepolisian, Satpol PP dan Instansi terkait dalam pemanganan ini.
Dikesempatan yang sama Kepala BNPB Pusat menyampaikan bahwa Bemcama Karhutla telah menjadi Pokok Perhatian dari seluruh Pimpinan Daerah secara Nasional, dan juga menyampaikan bahwa hal yang sekarang menjadi kekhawatiran Nasional adalah perubahan iklim yang suatu waktu dapat menimbulkan bencana alam, baik kebakaran, banjir dan bencana lainnya.
Setelah mengikuti Rakor Penanggulangan Karhutla ini Pj. Bupati Kampar berikan tanggapan dan arahannya kepada peserta Zoom Meeting ini
“Pemerintah Kabupaten Kampar akan bekerja bersama stekholder lainnya dalam penanganan dan penanggulangan Kerhutla baik Pra Terjadi, saat terjadi dan Pasca terjadi bencana karena ini juga merupakan program dari Pemerintah Pusat. Dikatakannya juga bahwa Kabupaten Kampar akan melakukan 3 (tiga) Penangan besar yang akan dilaksanakan, yaitu Penangan darat, penangangan udara yang mana menjadi sektor kerjanya pihak Provinsi dan penanganan hukum atas pelanggaran Karhutla di Provinsi Riau” demikian disampaikan Pj. Bupati Mhd Firdaus.(Advetorial)