Salo, SuaraAura.com – Malam itu, Sabtu, 25 November 2022, H. Catur Sugeng Susanto, SH., MH mendapatkan penghormatan khusus bagi keluarga besar Joko Pratomo yang merupakan sekretaris IKJR Kampar. Pada momentum hari penuh kebahagiaan tersebut, Catur Sugeng Susanto didaulat oleh tuan rumah untuk menyerahkan tokoh wayang Abimanyu sebagai tanda dimulainya pagelaran seni Jawa tersebut.
Seusai menyerahkan tokoh wayang Abimanyu kepada Dalang Tantut Sutanto dari Klaten Jawa Tengah sebagai pertanda dimulainya pagelaran seni tradisi jawa, Catur Sugeng Susanto, (25/22/11) di Desa Salo Kecamatan Salo kepada wartawan mengaku, sangat memberikan apresiasi kepada keluarga besar Joko Pratomo yang selalu menjaga dan melestarikan kesenian daerah. “Kesenian tradisi ini merupakan kekayaan Nusantara yang harus kita jaga dan lestarikan”, ungkap Catur Sugeng.
Malam ini, kita diingatkan oleh keluarga besar Bapak Joko Pratomo akan kesenian tradisi Jawa. Pada hari penuh kebahagiaan ini, pada resepsi pernikahan mbak Ika Wati Sulistyaningsih, S.Gz., M. Gz putri pertama Bapak Joko Pratomo dan Ibu Suriyem, SE dengan Ronald Rianto Simanjuntak, A. Md. Gizi putra pertama Bapak R. Simanjuntak dan Ibu Dra. R. .BR. Siahaan kita diberikan tontonan dan hiburan yang sangat luar biasa ini. Pertunjukan wayang kulit ini, jika ditonton dengan penuh khidmat, akan memberikan pelajaran dan motivasi diri bagi kita. Apalagi wayang malam ini menceritakan tentang seorang Abimanyu, ungkap Catur Sugeng.
Kepada wartawan Catur Sugeng juga mengatakan, bahwa Abimanyu adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata. Ia adalah putra Arjuna dan Subadra. Dalam wiracarita Mahabharata, ditetapkan, bahwa Abimanyulah yang akan meneruskan Yudistira sebagai pewaris takhta.
Catur Sugeng juga mengatakan, bahwa kata Abimanyu terdiri dari dua kata Sanskerta, yaitu abhi (berani), dan man’yu (tabiat). Dalam kata Sansekerta, kata Abiman’yu berarti ia memiliki sifat yang tak kenal takut atau yang bersifat kepahlawanan.
Catur Sugeng juga menjelaskan, bahwa dalam ceritanya, Abimanyu merupakan ksatria yang gagah berani dan ganas. Abimanyu mampu melawan kesatria-kesatria besar seperti Durna, Karna, Duryudana dan Dursana, ungkap Catur Sugeng.
Catur Sugeng menambahkan, dalam ceritanya, Abimanyu dipuji karena keberaniannya dan memiliki rasa setia yang tinggi terhadap ayah, paman, dan sekutunya. Dalam ceritanya, Karena kuat tapanya mendapatkan Wahyu Makuta Raja, Abimanyu lah yang akan meneruskan Yudistira sebagai pewaris takhta.
Abimanyu mempunyai sifat dan watak yang halus, baik tingkah lakunya, ucapannya terang, hatinya keras, besar tanggungjawabnya, dan pemberani, ungkap Catur Sugeng.
Pada kesempatan tersebut, Catur Sugeng juga mengucapkan selamat kepada kedua mempelai yang telah melangsungkan pernikahannya. Pernikahan adalah salah satu sumber kebahagiaan terbesar dalam hidup ini, ungkap Catur Sugeng.
Catur Sugeng juga mengucapkan selamat kepada kedua keluarga besar mempelai yang telah menjadi satu. Semoga kedua keluarga ini selalu berada dalam kebahagiaan dan kedamaian yang abadi. Semoga mereka selalu hidup dengan kasih dan sayang hingga ke anak cucu nantinya, ungkap Catur Sayang. (Adi jondri)