DaerahKota DumaiPendidikan

KKN UNRI Gelar Pelatihan Status Gizi Antropometri dan Sosialisasi Terkait Stunting.

167
×

KKN UNRI Gelar Pelatihan Status Gizi Antropometri dan Sosialisasi Terkait Stunting.

Sebarkan artikel ini

Dumai,(suaraaura.com)
Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) universitas Riau 2022 sukses, tempat Kantor Kelurahan Purnama, turut dihadiri Bpk Rusli S.Sos, M.Si selaku Lurah Purnama bersama Bu Refi Ventiarany selaku Ketua PKK Kelurahan Purnama, dr. Diana Rabia selaku Kepala Puskesmas Purnama, dan sejumlah kader posyandu balita di Kelurahan Purnama.
Tim Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNRI mengadakan Kegiatan Pelatihan Penilaian Status Gizi serta Penggunaan Alat Antropometri pada Kader Posyandu sebagai wujud pemberdayaan Masyarakat dalam Menekan Angka Kejadian Stunting di Kota Dumai khususnya Kelurahan Purnama yang juga melibatkan kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNRI bersama kader posyandu Kelurahan Purnama dalam melaksanakan kegiatan ini.

Dosen Pembimbing Lapangan Tim Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNRI, Fifia Chandra S.K.M., M.K.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan antropometri sekaligus pendampingan kader posyandu dalam melakukan pendataan tumbuh kembang anak.

Harapan kedepannya dengan adanya kegiatan ini, kader posyandu dapat me-refresh ilmu pengetahuan mereka terkait stunting dan antropometri ini. Lebih lanjut disampaikan, selain melakukan kegiatan Pelatihan Kader, Tim Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNRI juga melakukan penelitian dan pendataan kepada masyarakat di Kelurahan Purnama dimana output dari kegiatan tersebut adalah data hasil kuesioner yang sudah diolah agar dapat dimanfaatkan oleh kader maupun pihak puskesmas.
Selain kegiatan pelatihan tersebut.





Tim KUKERTA UNRI juga melakukan pendataan tumbuh kembang anak di seluruh posyandu kelurahan Purnama sebagai screening dan langkah awal dalam mengetahui tingkat pemahaman calon pengantin, ibu hamil, nifas, serta menyusui.
Ketua KUKERTA, M. Rayhan Maulana mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurang gizi kronis sehingga dalam penyelesaiannya butuh upaya berkelanjutan dan jangka waktu yang panjang.

“Stunting bisa disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi, minimnya informasi, dan kurangnya kesadaran masyarakat terkait stunting ini,” kata Rayhan (18/08/2022).

Pendataan kami lakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada calon pengantin, ibu hamil, nifas, dan menyusui. Kuesioner ini dapat digunakan sebagai acuan bagi kita untuk melihat kekurangan target yang mendasari stunting ini sehingga kedepannya kita bisa meningkatkan tingkat pehamanan akan pentingnya pencegahan stunting sejak dini,” paparnya.

Untuk diketahui, Mahasiswa KUKERTA Terintegrasi beranggota sepuluh orang yaitu M. Rayhan Maulana, M. Aridy Muchasta, Teguh Novendra, Ahsanul Hidayat, Rahel Aura Fathia Maharani, Rahima Naily Syukri, Inggrid Tabiena Roswa, Feiza Aurelita, Cindy Anindia Salsabila, dan Nur Maharani Zurima melakukan Pendataan Tumbuh Kembang Anak bersama Kader Posyandu Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai.(***)