Scroll untuk baca artikel





































DaerahKab. KamparPendidikanReligiRiauUmum

LPTQ Kampar Gerakkan Semangat Al-Qur’an dari Kampa : Menghidupkan Kelembagaan, Menyentuh Hati Masyarakat

12
×

LPTQ Kampar Gerakkan Semangat Al-Qur’an dari Kampa : Menghidupkan Kelembagaan, Menyentuh Hati Masyarakat

Sebarkan artikel ini

KAMPA, SuaraAura.com – Di sebuah aula sederhana di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kampa, suasana siang itu terasa berbeda. para tokoh agama, pengurus LPTQ kecamatan, hingga para pengajar TPA dan TPQ datang dengan harapan tersendiri: bagaimana menghidupkan kembali gerakan literasi Al-Qur’an di tengah masyarakat.

Di hadapan mereka, Ketua Harian LPTQ Kabupaten Kampar, Dr. H. Erman Gani, MA, menyampaikan pesan yang bukan sekadar himbauan, melainkan ajakan untuk bergerak bersama. Dengan suara tenang, ia menegaskan bahwa pembinaan ini adalah bagian dari ikhtiar besar membebaskan masyarakat dari buta baca Al-Qur’an.

“Ini tidak bisa dilakukan sendirian. Kita butuh LPTQ kecamatan untuk hidup, terbentuk, dan memiliki kegiatan. Tujuannya jelas: menggerakkan masyarakat agar bebas buta baca Al-Qur’an,” ujar Erman dengan penuh penekanan.

Pembinaan yang digelar, Selasa (25/11/2025) ini, merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya telah menyentuh Kecamatan Kuok, Koto Kampar Hulu, hingga Kecamatan Kampar. Dalam beberapa waktu yang akan datang, gerakan ini akan merata ke seluruh 21 kecamatan di Kabupaten Kampar — sebagai langkah strategis menuju visi besar: bebas buta baca Al-Qur’an pada tahun 2030.

“Kertas Saja Bisa Mulia, Apalagi Manusia”
Dalam salah satu penjelasannya, Erman mengibaratkan seperti selembar kertas. Ada kertas kosong, dan ada kertas yang ditulisi ayat suci. Bagi orang yang bisa membaca Al-Qur’an, kertas berisi ayat itu akan sangat dijaga dan dimuliakannya.

“Kertas saja bisa menjadi mulia, apalagi manusia. Seseorang akan mulia seiring ia memuliakan Al-Qur’an,” ungkapnya, disambut anggukan peserta yang larut dalam makna kalimat tersebut.

Ia juga menegaskan pentingnya pendataan TPA dan TPQ di tiap kecamatan. Data itu akan menjadi pondasi kebijakan LPTQ Kabupaten dalam menyusun program yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

Kepala KUA Kecamatan Kampa, Riki Setiawan, S.HI., M.Sy., yang diwakili Penghulu Kampar Timur, H. A.N. Khofify, S.Ag., menyampaikan apresiasi mendalam. Menurutnya, pembinaan seperti ini sudah lama tidak dilakukan, dan kehadiran LPTQ Kabupaten menjadi angin segar bagi kebangkitan kegiatan keagamaan di Kampa.

“Alhamdulillah, ini terobosan luar biasa. Sudah bertahun-tahun tidak ada kegiatan seperti ini. Kehadiran LPTQ Kabupaten menjadi momentum membangkitkan kembali LPTQ kecamatan dan tentu memberi manfaat besar bagi masyarakat,” ujarnya.

Khofify juga menekankan pentingnya data sebagai dasar perumusan kebijakan. Ia menyampaikan bahwa pihak kecamatan siap bergerak, namun membutuhkan surat resmi dari LPTQ Kabupaten sebagai payung pelaksanaan.

Pembinaan LPTQ di Kampa bukan hanya agenda kelembagaan. Ia menghadirkan suasana yang menguatkan semangat: dari para guru mengaji yang pulang dengan rencana baru, hingga pengurus kecamatan yang ingin memperbaiki manajemen organisasi.

Gerakan ini seolah menjadi percikan yang kembali menyalakan bara semangat Al-Qur’an di tengah masyarakat. Pelan namun pasti, LPTQ Kampar ingin memastikan bahwa setiap kecamatan bukan hanya memiliki struktur, tetapi juga nyawa dalam bentuk kegiatan, pembinaan, dan gerakan literasi.

Dengan komitmen bersama, LPTQ Kampar berharap roda dakwah Al-Qur’an kembali bergerak dinamis dan merata, hingga pada akhirnya terwujud masyarakat Kabupaten Kampar yang semakin dekat, akrab, dan cinta dengan Al-Qur’an.