AdvetorialDaerahKab. Kampar

Bupati Kampar Ahmad Yuzar ; Selain Profit Bagi Daerah, Pada Prinsipnya BUMD adalah Pelayan Masyarakat

116
×

Bupati Kampar Ahmad Yuzar ; Selain Profit Bagi Daerah, Pada Prinsipnya BUMD adalah Pelayan Masyarakat

Sebarkan artikel ini

BANGKINANG KOTA, SuaraAura.com – Sebanyak lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Kabupaten Kampar melakukan rapat koordinasi sekaligus ramah tamah dengan Bupati dan Wakil Bupati Kampar di ruang rapat lantai III Kantor Bupati Kampar, Selasa (11/3/2025).

Dalam rapat tersebut hadir langsung Bupati Kampar Ahmad Yuzar,S.Sos,MT, Wakil Bupati Kampar Dr Misharti,S.Ag, M.Si, Sekda Kampar Hambali,SE,MH, Asisten II Suhermi,ST.

Selain itu, hadir juga dari para Dirut BUMD antara lain Plt Dirut PDAM Ismahyudin,SE, Dirut Perumda Kampar Aneka Karya Syafruddin,MH, Dirut BPR Syari’ah Berkah Dana Fadhililah Novra Waldy, Dirut PT. Bumi Kampar Sarana Energi Abdul Murhalib,SE.

Dalam arahannya, Ahmad Yuzar menyampaikan bahwa terkait BUMD yang ada di Kampar yang paling utama adalah dapat memberikan kotribusi kepada Daerah diantaranya menampung tenaga kerja, simulasi ekonomi serta pembangunan di kabupaten kampar.

Dari lima BUMD, ada beberapa BUMD dinilai belum berkembang dan malah merugi, Untuk itu, mulai sekarang sikapi besama minimal seimbangkan dulu dengan operasional menuju meraih keuntungan, sehingga para karyawan dan staf tidak ada yang dirumah kan, inilah tugas management dalam membangkitkan kembali sehingga perputaran ini dapat menjadi keuntungan bagi perusahan dan daerah, Terus aktif berkoodinasi dan berinovasi dalam pengembangan kelembagaan keuangan.

Sebagaimana diketahui bahwa penyertaan modal Pemkab Kampar berada di beberapa perusahaan Daerah diantaranya di BPR Sarimadu, BPRS Dana Fadhililah, Kampar Aneka Karya, Kampar Sarana Energy dan PDAM Tirta Kampar ” terang Ahmad Yuzar”.

Sementara itu Wakil Bupati Dr Misharti, dalam arahan singkatnya menyampaikan bahwa dalam suatu bisnis atau usaha yang utama terget adalah raihan keuntungan.

Karena ini bisnis pemerintah, jelas perlu pelayanan untuk masyarakat. Dengan demikian, perlu adanya evaluasi semua BUMD terkhusus BPR Sarimadu dan Perumdan Tirta Kampar. Apa solusi dam langkah kedepan harus kita lakukan. “ucap Misharti”.

Sedangkan Asisiten II Suhermi, dalam laporan sebelumnya menyampaikan bahwa dari lima BUMD dan dua perusahaan patungan dengan peyertaan modalnya antara lain.

Pertama BPR Sarimadu dengan modal setor awal sebesar Rp 32 miliar dan bagi hasil penuh dari 100%, namun saat ini masih merugi. Kemudian Perumda Kampar Aneka Karya dengan modal setor 15,26 miliar dengan bagi hasil 100%.

Selajutnya BPR Syariah Berkah Dana Fadhililah modal disetor sebesar Rp 3,4 M dengan pendapatan 76,41 %, dan tahun ini pendapatannya lebih kurang Rp 600 juta. Perundam Tirta Kampar setor modal sebesar Rp 32 miliar dengan pendapatan 10,15%, serta BUMD Migas PT. Bumi Kampar Sarana Energi.

Serta dua Perusahaan Patungan seperti PT. Bank Riau Syari’ah Modal disetor 105,18% dan pendapatan modal sebesar 8,07%, dan PT. Bumi Siak Pusako modal sebesar Rp 15 miliar dengan pendapatan hasil sebesar 6,02%. (Advetorial)