AdvetorialDaerahKab. Kampar

Dipercaya Untuk Menjadi Khatib Pada Khutbah Jum’at Oleh Masyarakat Desa Teratak Ini Yang Disampaikan Oleh Calon Bupati Kampar Muhammad Ansor, S. Ag., M. Pd

52
×

Dipercaya Untuk Menjadi Khatib Pada Khutbah Jum’at Oleh Masyarakat Desa Teratak Ini Yang Disampaikan Oleh Calon Bupati Kampar Muhammad Ansor, S. Ag., M. Pd

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072

Rumbio, Suaraaura.com – Calon Bupati Kampar negeri Serambi Mekkah Provinsi Riau, H. Muhammad Ansor, S. Ag., M. Pd aktif menyampaikan ceramah agama dan khutbah kepada para jamaah masjid dan mushollah di wilayah Kabupaten Kampar. Sosok politisi agamis tersebut berharap, agar slogan Kampar sebagai negeri Serambi Mekkah Provinsi Riau dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Syarat utama agar ajaran agama Islam dapat terimplementasi kan dalam kehidupan sehari-hari, maka masyarakat Kampar harus mengetahui dan memahami ajaran agama Islam itu sendiri. dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran agama, maka kesadaran akan ketaatan kepada Sang Ilahi akan tertanam dalam jiwa dan hati sanubarinya.

Dalam khutbah Jum’at, (10/04/24) di mesjid Desa Teratak Kecamatan Rumbio Jaya, Muhammad Ansar mengatakan, bahwa sebagai manusia ciptaan Allah Azza Wajallah, kita harus bisa memikirkan tentang investasi akhirat. Investasi akhirat ini sangat penting agar kita bisa merasakan kebahagiaan dunia dan akhirat.





Muhammad Ansar menjelaskan, bahwa mempersiapkan investasi akhirat di mulai dari pindah nya jasad dalam alam dunia ke alam kubur. Investasi masa depan yang hebat itu adalah investasi yang dijelaskan melalui hadist yang diriwayatkan oleh imam Muslim, yakni: Apabila mati anak Adam, maka putuslah seluruh amalnya terkecuali 3 hal, yakni: shodaqoh jariyah, ilmu bermanfaat dan doa anak yang Sholeh.

Pada khutbah tersebut, Ustadz Muhamad Ansar menjelaskan, Terkait bagaimana mendidik anak, Muhamad Ansar menyampaikan konsep yang dibuat oleh Ali Bin Abi Tholib. Di mana beliau membagi cara mendidik anak itu kepada 3 fase, yakni fase 7 tahun pertama, fase 7 tahun kedua, dan fase 7 tahun ketiga, ungkap Muhammad Ansar.

Ansar menjelaskan, bahwa fase 7 tahun pertama adalah masa keemasan, di mana anak di manja dan di berikan kasih sayang yang penuh. Fase 7 tahun kedua adalah fase untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, anak disuruh sholat. Jika umur 10 tahun, kalau anak tidak sholat maka anak tersebut sudah bisa di pukul, selain sholat, anak juga dilatih berpuasa dan ibadah lain-lain nya. Sementara pada fase 7 tahun ke 3, anak di jadikan sahabat, anak dijadikan teman, anak dilibatkan diskusi, minta pendapat mereka agar mereka merasa berperan dan dihargai di rumah dan lain-lain, jelas Ansar.(Adv)