AdvetorialDaerahNasional
92
×

Sebarkan artikel ini

MOTIVASI BELAJAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Psikologi Belajar”

Dosen Pengampu:
Dr. Syarifan Nurjan, M.A.





Oleh:
Lusi Mariyani (21112356)
Juhan Tata Sembada (21112385)
Asita Mukti Salma R. (21112403)
Wanda Nabila Ma’wadah (21112336)
Fitriana Surya Widiaratih (21112399)
Eka Kurniawati (21112343)
Farhan Ahmad Nashir (21112392)
Baiq Risqi Irhamni (21112361)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Desember 2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motivasi adalah suatu proses untuk menggerakkan motif menjadi perilaku/ tindakan untuk memuaskan atau mencapai tujuan. Sedangkan motif adalah setiap kondisi atau keadaan pada diri seseorang yang siap untuk memulai atau melanjutkan seperangkat perilaku.
Secara khusus berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran, menyatakan tentang motivasi yang harus dilakukan oleh guru adalah usaha yang disadari oieh pihak guru, untuk menimbulkan motif-motif pada diri siswa yang menunjang ke arah tujuan belajar.
Suatu motif disebut primer apabila dilatarbelakangi oleh proses fisio-kemis didalam tubuh, atau biasa disebut motivasi dasar yang berupa kebutuhan fisiologis: lapar, haus, dan istirahat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian motivasi belajar?
2. Bagaimana komponen motivasi belajar?
3. Apa saja jenis-jenis motivasi belajar?
4. Bagaimana fungsi dan sifat motivasi belajar?
5. Bagaimana prinsip dan bentuk-bentuk motivasi belajar?

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi Belajar
Secara etimologis kata motivasi berasal dati kata motif yang artinya dorongan, kehendak, alasan atau kemauan. Maka, motivasi adalah tenaga-tenaga (forces) yang membangkitkan dan mengarahkan kelakuan individu. Motivasi bukanlah tingkah laku, melainkan kondisi internal yang komplek, dan tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi mempengaruhi tingkah laku.
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.

B. Komponen Motivasi Belajar
1. Kebutuhan
Teori tentang kebutuhan dari beberapa tokoh psikologi yaitu, Maslow, menemukan 3 kebutuhan dasar yakni:
a. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan yang harus tetap dipuaskan untuk tetap dapat hidup.
b. Kebutuhan perasaan aman, kebutuhan dari rasa aman dan bebas dari bahaya dan untuk mendapatkan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut dan kecemasan.
c. Kebutuhan sosial dalam cinta memiliki dan dimiliki, kebutuhan dimana manusia merasa dibutuhkan dan diterima oleh orang lain dan kelompoknya
2. Dorongan/ Tingkah Laku
Maksud dari komponen yang kedua adalah kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan pencapaian tujuan, atau tingkah laku yang dipergunakan sebagai cara atau alat agar suatu tujuan bisa tercapai.
3. Tujuan
Maksudnya adalah tujuan yang berfungsi untuk memotivasikan tingkah laku. Atau tujuan adalah hal yang ingin dicapai dalam mengarahkan perilaku. Tujuan juga menentukan seberapa aktif individu akan bertingkah laku. Sebab, selain ditentukan oleh motif dasar, tingkah laku juga ditentukan oleh keadaan dari tujuan, jika tujuannya menarik, individu akan lebih aktif bertingkah laku.

C. Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi Primer dan Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder adalah suatu motif yang tidak langsung pada keadaan organisme individu. Motif sekunder ini sangat bergantung pada pengalaman individu. Yang termasuk dalam motif sekunder adalah: 1) Kebutuhan cinta dan kasih, rasa diterima dan dihargai dalam suatu kelompok. 2) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri: pengembangan bakat, pembentukan pribadi.
2. Motif Instrinsik dan Motif Ekstrinsik
Motif intrinsik yaitu motif-motif yang dapat berfungsi tanpa harus dirangsang dari luar. Dalam diri individu itu sendiri memang telah ada dorongan itu.
3. Motif Tunggal dan Motif Bergabung
Handoko (1992) menyebut motif bergabung ini sebagai motif kompleks. Motif kegiatan-kegiatan kita bisa merupakan motif tunggal atau motif bergabung.

D. Fungsi Motivasi Belajar
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

E. Sifat Motivasi Belajar
1. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

F. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar
Prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut:
1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
2. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar.
3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian.

G. Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar
1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Saingan/ Kompetisi

PENUTUP

Kesimpulan
Motivasi berpangkal dari kata “motif’ yang dapat diartikan daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa/siswi yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.
Motivasi berfungsi untuk memotivasikan tingkah laku yang ingin dicapai dalam mengarahkan perilaku. Tujuan juga menentukan seberapa aktif individu akan bertingkah laku. Sebab, selain ditentukan oleh motif dasar, tingkah laku juga ditentukan oleh keadaan dari tujuan, jika tujuannya menarik, individu akan lebih aktif bertingkah laku.

DAFTAR PUSTAKA

Nurjan, Syarifan. 2016. Psikologi Belajar. Ponorogo: CV WADE GROUP.