Kampar Kiri, Suaraaura.com – Dalam ajaran Islam, menyambung silaturahmi dengan sahabat almarhum orang tua kita di merupakan hal yang sangat dianjurkan.
Nabi Muhammad, SAW pernah menyampaikan, bahwa salah satu cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia adalah dengan tetap menjaga tali silaturrahim dengan para sahabat orang tua. Diriwayatkan sahabat Abdullah bin Umar atau anak dari Umar bin Khattab menyampaikan hadist yang maknanya seperti itu.
حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنَا أَبِي وَاللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ جَمِيعًا عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُسَامَةَ بْنِ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا خَرَجَ إِلَى مَكَّةَ كَانَ لَهُ حِمَارٌ يَتَرَوَّحُ عَلَيْهِ إِذَا مَلَّ رُكُوبَ الرَّاحِلَةِ وَعِمَامَةٌ يَشُدُّ بِهَا رَأْسَهُ فَبَيْنَا هُوَ يَوْمًا عَلَى ذَلِكَ الْحِمَارِ إِذْ مَرَّ بِهِ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ أَلَسْتَ ابْنَ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ قَالَ بَلَى فَأَعْطَاهُ الْحِمَارَ وَقَالَ ارْكَبْ هَذَا وَالْعِمَامَةَ قَالَ اشْدُدْ بِهَا رَأْسَكَ فَقَالَ لَهُ بَعْضُ أَصْحَابِهِ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ أَعْطَيْتَ هَذَا الْأَعْرَابِيَّ حِمَارًا كُنْتَ تَرَوَّحُ عَلَيْهِ وَعِمَامَةً كُنْتَ تَشُدُّ بِهَا رَأْسَكَ فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّيَ وَإِنَّ أَبَاهُ كَانَ صَدِيقًا لِعُمَرَ
Ibnu Umar jika hendak ke Makkah biasanya membawa keledainya untuk dikendarainya, jika ia sudah bosan mengendarai unta, sambil mengikatkan sorban pada kepalanya.
Pada suatu hari, ketika Ibnu Umar sedang mengendarai keledainya, tiba-tiba ada seorang laki-laki Arab badui yang lewat, Ibnu Umar berkata, “Bukankah kamu ini adalah fulan bin fulan?” Orang Arab badui itu menjawab, “Ya, benar.”
Kemudian, Ibnu Umar memberikan keledainya kepada orang itu sambil berkata, “Ambillah keledai ini untuk kendaraanmu.” Selain itu, Ibnu Umar juga memberikan sorbannya dengan mengatakan, “lkatkanlah surban ini di kepalamu.”
Salah seorang sahabat berkata kepada Abdullah bin Umar, “Semoga Allah mengampuni mu wahai lbnu Umar, karena kamu telah memberikan keledai yang biasa kamu jadikan kendaraanmu dan sorban yang biasa kamu ikatkan di kepalamu kepada orang Arab badui itu.”
Abdullah bin Umar menjawab, “Wahai sahabat ketahuilah bahwasanya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda ‘Di antara bakti seseorang yang paling baik kepada orang tuanya adalah menyambung tali keluarga karib orang tuanya setelah orang tuanya meninggal dunia.’ Sesungguhnya bapak orang Arab badui itu dahulu adaIah teman Umar bin Khattab.” (HR Muslim)
Untuk berbakti kepada orang tua yang telah wafat, sebagai anak harus mendoakan dan meminta ampunan kepada Allah untuk kedua orang tuanya yang telah wafat, dan menjalankan wasiat orang tuanya.
Selain itu melanjutkan jalinan silaturrahim kedua orang tua, dan memuliakan atau berhubungan baik dengan teman-teman orang tua. Itu juga salah satu cara untuk berbakti kepada orang tua yang telah wafat.
Memahami ajaran Islam akan pentingnya menyambung silaturahmi dengan sahabat almarhum orang tuanya, selain gencar melakukan komunikasi dan gerakan
Politik, Calon Bupati Kabupaten Kampar, Muhammad Ansar, S. Ag., M. Pd, (11/04/24) memanfaatkan momen hari raya idul Fitri 1445 H / 2024 M untuk bersilaturrahmi ke rumah sahabat almarhum ayahnya di Desa penghidupan Kecamatan Kampar Kiri Tengah. Di desa Penghidupan tersebut, Muhammad Ansar berkunjung ke rumah H. Sabar yang merupakan sahabat karib ayahnya semasa ayahnya hidup dan aktif dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat.
H. Sabar merupakan mantan kepala desa Pangkalan Kapas Kecamatan Kampar Kiri Hulu pada tahun 1970 yang lalu. Saat ini, H. Sabar yang telah berjasa memberikan pengabdiannya untuk pembangunan desa Pangkan Kapas sudah berusia 94 tahun.
Silaturrahmi yang dilakukan oleh Muhammad Ansar di kediaman H. Sabar merupakan wujud sikap berbaktinya kepada almarhum ayah nya. (***)