Bangkinang Kota, Suaraaura.com – Pemerintah melalui Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar terus laksanakan program peningkatan ekonomi masyarakat. Melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang disalurkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Ditjenbun Kementan) berupaya untuk peningkatan ekonomi petani perkebunan kelapa sawit.
Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar, Marahalim melalui Sekretaris, Idrus, SP kepada wartawan, (18/03/24) di ruang kerjanya mengatakan, bahwa pada tahun 2024 di Kabupaten Kampar terdapat sekitar 1500 ha – 2000 ha program PSR. Bisa jadi program ini bertambah mengingat tingginya antusias petani sawit terhadap program tersebut.
Idrus juga menjelaskan, berdasarkan Permentan Nomor 03 tahun 2022, untuk penyaluran PSR dilakukan dengan 2 pola, yakni melalui jalur dinas dan melalui pola kemitraan dengan perusahaan. Untuk pola kemitraan ini, dinas tidak terlibat. Dinas hanya menerima laporan dari perusahaan tentang pelaksanaan program PSR tersebut.
Idrus menambahkan, bahwa Permentan tahun nomor 03 tahun 2022 akan direvisi. Berdasarkan hasil Rakor Dinas Perkebunan di Jakarta beberapa waktu yang lalu, bantuan PSR akan bertambah, yakni dari 30 juta per hektar menjadi 60 juta per hektar, ungkap Idrus.
Idrus mengatakan, bahwa program PSR ini khusus bagi petani kelapa sawit yang perkebunannya sudah mulai habis masa produksinya. Program PSR bersumber dari dana bagi hasil sawit. Dana tersebut dikelola oleh Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (DPD PKS), ungkap Idrus.
Melalui media Idrus berharap, semoga program PSR ini bermanfaat bagi petani sawit. Semoga dengan program PSR ini pendapatan ekonomi petani sawit kita bisa meningkat nantinya, harap Idrus. (Advetorial)