Dipaparkannya, bahwa bukan hanya masyarakat Kampar dan Rohul yang terkenal dampak jika jembatan ini terputus, bahwa masyarakat dari tetangga Provinsi Sumatera Utara pun terkena dampak nya karena mereka berobat dan bekerjasama dengan rumah sakit RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

“Jadi tentu ini menjadi persoalan besar, jika jembatan ini tidak segera ditangani oleh pihak Provinsi Riau dalam hal ini Dinas PUPR Riau. Berapa banyaknya yang terkendala jika tidak bisa dilalui,” sebutnya.

Dirinya berharap kepada pihak Pemerintah Provinsi Riau untuk kedepannya ini harus dibuatkan anggaran. “Jika tidak ada anggaran, coba dibuat pergeseran anggaran. Mungkin mekanisme dan aturannya, itu sudah paham lah Dinas PUPR nya bagaimana teknisnya,” sentil Sunardi yang juga menjabat Sekretaris DPC Partai Demokrat Kampar.

Sunardi juga berharap, karena ini jalan lintas Provinsi, tentu Anggota Dewan Provinsi Riau Dapil Kampar Ikut bersuara dengan kondisi jembatan tersebut.

“Kondisi ini harus segera ditindaklanjuti dan Anggota DPRD Riau Dapil Kampar juga ikut bersuara agar persoalan ini dapat dicarikan solusinya secara bersama-sama dan bersinergi dalam membangun daerah ini,” harapnya.

Sunardi juga membeberkan bahwa dalam Lima (5) tahun ini, kondisi infrastruktur di Tapung Raya memang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, terutama daerah di Tapung Hulu.(Adv)