AdvetorialDaerahKab. Kampar

Mahasiswa KKN UMRI Memberikan Nilai Positif Kepada Kelompok PEKKA Salo Timur

Bagikan :

Salo Timur, SuaraAura.com – Mahasiswa UMRI yang melaksanakan KKN di Desa Salo Timur Kecamatan Salo Kabupaten Kampar sangat terkesan dengan kegiatan yang ada di rumah kayu. Kegiatan pengembangan dan pembinaan kepada para perempuan yang menjadi kepala keluarga tersebut merupakan kegiatan rutin PEKKA Salo Timur yang dibina oleh DPPKBP3A Kabupaten Kampar.

Salah seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Pekanbaru yang melaksanakan program Kuliah kerja Nyata (KKN) di Desa Salo Timur Kecamatan Salo, Dilla, (01/08/24) kepada wartawan mengatakan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Salo Timur di rumah kayu merupakan kegiatan yang sangat bernilai positif. “Kami sangat terkesan dengan kegiatan pengembangan dan pemberdayaan perempuan yang dilaksanakan ini,” ungkap Dilla.

Lebih lanjut Dilla mengatakan, bahwa kegiatan yang digerakkan oleh ibu-ibu ini sangat baik. Kami juga sangat senang melihat umpan balik yang diberikan oleh ibu-ibu kepada kami yang tengah melaksanakan KKN di Desa Salo Timur ini, ungkap Dilla.







Dilla berharap semoga kegiatan ini terus berlanjut dan dpat menyentuh kaum perempuan yang membutuhkan. “Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat Salo Timur,” ungkap Dilla.

Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar yang senantiasa memberikan pembinaan melekat kepada Pekka Salo Timur, Ismulyati, SKM., M. KL kepada wartawan mengatakan, bahwa kegiatan pemberdayaan perempuan di rumah kayu ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan Pekka Salo Timur. Kelompok perempuan kepala keluarga Salo Timur merupakan salah satu organisasi perempuan yang menjadi binaan DPPKBP3A Kabupaten Kampar, ungkap Ismulyati.

Kepada Wartawan Ismulyati menjelaskan, bahwa saat ini Pekka Salo Timur melaksanakan beberapa kegiatan pemberdayaan perempuan, diantaranya kegiatan belajar buta aksara, belajar merajut, dan belajar tahsin. “Untuk kegiatan buta aksara ini, Pekka bekerjasama dengan UPT Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Kabupaten Kampar dan Forum Puspa Madani Kabupaten Kampar,” ungkap Ismulyati. (***)





























































You may also like

Comments are closed.

More in Advetorial