Bangkinang Kota, SuaraAura.com – Berdasarkan amanat Gubri Syamsuar kepada Penjabat Bupati Kampar untuk percepatan pembangunan daerah yang masih tertinggal dan terisolir, maka DR. H. Kamsol, MM yang dilantik pada 22 Mei 2022 yang lalu diharapkan dapat benar-benar membangun daerah yang masih tertinggal dan terisolir tersebut. Pembangunan daerah tertinggal terutama di bidang pembangunan infrastruktur. Baik pembangunan akses transportasi maupun pembangunan infrastruktur untuk akses komunikasi serta pembangunan infrastruktur umum lainnya, seperti infrastruktur kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Khusus pembangunan infrastruktur akses komunikasi, Pemerintah Kabupaten Kampar dapat memperjuangkan program yang ada di bawah Kementrian Komunikasi dan Informasi yang dikelola oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti Kominfo).
Demikian disampaikan TA Provinsi Kemendes, Afifuddin, ST kepada wartawan, (31/05/22) di Bangkinang Kota.
Afifuddin mengatakan, percepatan pembangunan daerah yang masih tertinggal dan terisolir tidak hanya membutuhkan pembangunan infrastruktur seperti jalan saja, tetapi pembangunan infrastruktur untuk akses komunikasi juga harus menjadi perhatian serius Penjabat Bupati Kampar. Karena kebutuhan akses komunikasi (jaringan internet) sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat, ungkap Afifuddin.
Afifuddin juga mengatakan, pentingnya jaringan internet juga memberikan dampak positif untuk pengembangan pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi. Pentingnya Jaringan internet juga berdampak untuk peningkatan pendidikan dan kesehatan, serta bermanfaat juga untuk peningkatan sektor-sektor yang lain, ungkap Afifuddin.
Kepada wartawan Afifuddin juga menjelaskan, paling tidaknya terdapat sekitar 20 desa di Kampar Kiri Hulu yang belum memiliki jaringan internet atau blank spot (titik kosong jaringan internet). Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi Penjabat Bupati Kampar, ungkap Afifuddin.
Kepada wartawan Afifuddin juga menjelaskan, bahwa solusi untuk kebutuhan akses komunikasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kampar bisa memanfaatkan program yang dilaksanakan oleh Badan dan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo) yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informasi. BAKTI Kominfo menjalankan beberapa strategi yaitu realisasi proyek strategis nasional (PSN) Palapa Ring, perluasan pembangunan base transceiver station (BTS) atau tower pemancar sinyal 4G, penyediaan akses internet di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), dan pembangunan ekosistem digital, ungkap Afifuddin.
Afifuddin menambahkan, bahwa Pembangunan infrastruktur untuk akses komunikasi tersebut merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk mendukung akselerasi digital nasional. Mengingat, banyak daerah atau desa/kelurahan yang belum terjangkau jaringan 4G atau akses internet cepat seperti WIFI, secara khusus di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Wilayah 3T merupakan tugas BAKTI untuk berbakti kepada negeri. Sebab, dalam upaya mencapai akselerasi digital, akses internet sangat penting untuk mendukung tugas pelayanan pemerintah desa/kelurahan, pelayanan kesehatan dan pendidikan di daerah 3T tersebut, ungkap Afifuddin.
Kepada wartawan Afifuddin juga menyampaikan, jika Pemerintah kabupaten Kampar tidak berhasil mendapatkan program Bakti Kominfo tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Kampar dapat memanfaatkan dana APBD untuk membangun akses komunikasi bagi daerah yang masih tertinggal dan terisolir di wilayah Kabupaten Kampar. Karena kebutuhan akses komunikasi merupakan kebutuhan dasar masyarakat di zaman digital saat ini, ungkap Afifuddin yang sering menghabiskan waktunya bersama masyarakat di pedesaan wilayah Provinsi Riau ini.
Sementara itu, Kepala Desa Aur Kuning Kecamatan Kampar Kiri Hulu, DAMRI kepada wartawan mengungkapkan, bahwa kebutuhan akses komunikasi merupakan harapan masyarakat Kampar Kiri Hulu. Karena mayoritas desa yang ada di Kampar Kiri Hulu tidak memiliki akses komunikasi (jaringan internet).
DAMRI juga mengatakan, jika pemerintah mau membantu dan mengurus kami, maka harapan untuk mendapatkan akses komunikasi tersebut bisa diwujudkan. Seperti desa Gajah Bertalut, mereka sudah mendapatkan akses komunikasi melalui kegiatan Bakti Kominfo semenjak tahun 2016 yang lalu. Hanya saja, yang membantu mereka adalah NGO WRI, ungkap DAMRI.
Melalui media DAMRI juga berharap, semoga Penjabat Bupati Kampar, DR. H. Kamsol, MM bisa datang langsung melihat kondisi desanya secara langsung. DAMRI juga berharap, Penjabat Bupati Kampar dapat meneruskan program jalur interpretasi yang sudah mulai dilaksanakan oleh program Azis-Catur, ungkap DAMRI.(Adi jondri)